Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Mengingat Kembali Ketika PDI-P di DPRD DKI Juga Ikut Menyerangnya

Kompas.com - 27/05/2016, 15:34 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kandidat bakal calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menceritakan sikapnya yang akhirnya maju melalui jalur independen bersama "Teman Ahok" pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017.

Padahal, Basuki yang memiliki kedekatan dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri akan mudah diusung oleh partai berlambang banteng moncong putih tersebut.

"Tetapi, tiba-tiba, waktu itu kan ribut di DPRD nih. Tiba-tiba semua nyerang saya, (anggota Fraksi) PDI-P juga ikut tanda tangan mau impeachment, pemakzulan, atau HMP (hak menyatakan pendapat) saya nih," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (27/5/2016).

Saat itu pula, ada sekumpulan anak muda yang khawatir Basuki tidak bisa maju pilkada karena tidak diusung partai politik. Kumpulan anak muda itu menamakan diri sebagai "Teman Ahok".

Mereka lalu berniat mengumpulkan data KTP agar dapat mengusung Basuki sebagai calon gubernur independen.

"Lalu, saya juga memberatkan syarat untuk mereka, '(kumpulin data KTP) sampai sejuta ya? Kalau enggak (terkumpul data KTP) sejuta, enggak usah ngomong dulu sama saya nih'," kata Basuki.

Akhirnya, Teman Ahok bisa mengumpulkan data KTP hingga syarat minimal yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), yakni sekitar 523.000. Kemudian, Basuki mulai khawatir ketika Teman Ahok berbicara di media ingin menentukan calon wakil gubernur pendampingnya.

Akhirnya, Basuki memanggil relawan Teman Ahok ke kediamannya, di Pantai Mutiara. Basuki mempertanyakan soal calon wakil gubernur yang akan mendampinginya. Sebab, sejak awal, Basuki berencana kembali menggandeng Djarot Saiful Hidayat yang juga politisi PDI-P.

"Pas saya panggil, mereka juga bukan orang yang anti-partai loh. Mereka setuju enggak saya sama Djarot? Setuju! Setuju!" kata Basuki.

"Tetapi, ketika saya bilang, gimana kalau PDI-P yang mengusung saya, mereka bilang, 'waduh jangan, Pak. Kalau ternyata dibohongin gimana, Pak? Kami enggak bisa menolong Bapak lagi loh, Pak'," kata Basuki.

Basuki mengatakan, relawan pendukungnya tidak anti-partai. Mereka tidak keberatan jika Basuki nantinya diusung oleh PDI-P.

"Lebih dari setengah dari mereka (Teman Ahok) enggak keberatan kok saya masuk (diusung PDI-P). Sekarang yang jadi pertanyaan mereka (Teman Ahok), apakah (partai politik) sungguh-sungguh mau ngusung saya? Kalau enggak gimana? Lewat dong," kata Basuki.

Kompas TV Ahok Putuskan Ikut "Teman Ahok"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com