Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lurah Pejagalan Sebut Ada Perbedaan Data dengan yang Dikeluarkan Qlue

Kompas.com - 02/06/2016, 19:53 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Pejagalan, Jakarta Utara, Maskur, menyebut ada perbedaan data yang ditampilkan aplikasi Qlue dengan data yang diterimanya terkait aduan yang tidak ditindaklanjuti.

Pada 1 Juni 2016, Qlue memperlihatkan 636 aduan yang tidak ditindaklanjuti Kelurahan Pejagalan atau masih bertanda merah. Sementara dari data yang diterimanya, Maskur menyebut hanya terdapat sekitar 10 aduan yang masih bertanda merah atau yang belum ditindaklanjuti.

Ia memperlihatkan data yang ada di Qlue terkait aduan yang masuk ke Kelurahan Pejagalan. Di situ memang terlihat tidak sebanyak yang dilaporkan Qlue. Maskur mengatakan, beberapa kali aduan yang sudah berwarna hijau atau sudah ditindaklanjuti justru kembali berwarna merah.

"Kemarin ada yang sudah kami kerjakan, terus balik merah. Kami menduga karena sistem.... Kami bingung, kami sudah kerjakan, setiap kami sudah kerjakan kami foto dan kami laporkan, pada saat dikerjakan dan setelah dikerjakan," kata Maskur, Kamis (2/6/2016).

Soal peringkat terendah dengan 44 poin, Maskur mengatakan hal itu terjadi karena memang banyak aduan yang salah sasaran, dan tidak sesuai dengan kewenangan kelurahan. Ia mengatakan, sebuah aduan yang masih berwarna kuning atau masih diproses itu mengurangi poin kelurahan menjadi minus satu, sedangkan untuk laporan yang tidak ditindaklanjuti atau berwarna merah tidak mendapatkan poin.

Meski demikian, Maskur enggan menyalahkan ketidaksempurnaan sistem. Dia mengatakan dengan atau tanpa Qlue, pihak kelurahan akan bekerja dengan maksimal untuk menyelesaikan seluruh aduan warga Pejagalan.

Kelurahan Pejagalan berada di peringkat terbawah dalam rangking yang dikeluarkan Qlue. Kelurahan itu hanya mendapat 44 poin, dengan 636 aduan yang tidak ditindaklanjuti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com