JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede memimpin sidak hidangan takjil di Pasar Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Setelah dilakukan pengujian terhadap sampel takjil yang diambil dari sejumlah pedagang, disimpulkan bahwa hidangan takjil di Pasar Benhil tersebut negatif zat kimia berbahaya.
(Baca juga: Petugas Gabungan Lakukan Sidak Jajanan Takjil di Pasar Benhil)
Pengujian yang dilakukan ini terkait dengan ada tidaknya kandungan zat berbahaya, seperti formalin, rhodamin B, methanil yellow, atau boraks dalam hidangan berbuka puasa tersebut.
"Di dalam pasar kita memeriksa 36 sampel kemudian di luar kita periksa 27 sampel, jadi total ada 63 sampel yang kita periksa di Pasar Benhil dan hasilnya seluruhnya negatif, tidak ada mengandung bahan berbahaya," kata Mangara di Jalan Bendungan Hilir, sekitar Pasar Benhil, seusai sidak, Jumat (10/6/2016).
Mangara mengaku senang dengan hasil temuan negatif tersebut. Ia berharap, temuan ini dapat dipertahankan.
Ia juga mengaku sudah menginstruksikan Lurah Bendungan Hilir, untuk terus melakukan sosialisasi kepada para pedagang hidangan takjil.
Sosialisasi ini dinilai perlu agar pedagang menghindari penggunaan bahan berbahaya dalam pembuatan hidangan takjil.
Kendati demikian, Mangara mengakui masih adanya hidangan takjil yang mengadung bahan berbahaya saat sidak beberapa waktu lalu di Pasar Benhil.
Saat itu, ada 19 sampel yang terindikasi mengandung boraks. Namun, dalam sidak hari ini, tidak ditemukan zat berbahaya.
"Berarti seluruh takjil di sini layak di konsumsi, saya mewakili pemerintah sangat puas. Sebagaimana pernah saya katakan, di sini ikon Jakarta Pusat untuk takjil, jadi harus kita jaga, jangan sampai menjual makanan beracun. Ini juga harus dipahami pedagang," ujar Mangara.
Ia juga mengingatkan bahwa sidak masih akan berlangsung selama Ramadhan. Bisa saja, kata dia, petugas akan datang lagi ke Pasar Benhil untuk sidak.
(Baca juga: Pasar Takjil Benhil Tetap Digelar, Begini Penampakannya)
Selain itu, sidak akan dilakukan di lokasi penjualan hidangan takjil lainnya, misalnya di Kemayoran, pasar tradisional, sampai swalayan.
"Kita akan terus awasi ini. Karena takjil ini kan terus ada selama Ramadhan. Pak Lurah Benhil di sini juga sudah ingatkan untuk tidak campur bahan berbahaya," ujar Mangara.