Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tercipta Opini, Seakan-akan Jessica-lah Pelaku Sesungguhnya"

Kompas.com - 15/06/2016, 13:46 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam salah satu poin eksepsi atau nota keberatan pihak Jessica Kumala Wongso, disebutkan Jessica sudah diarahkan sejak awal sebagai pelaku pembunuh Wayan Mirna Salihin di Cafe Olivier, Grand Indonesia, Januari 2016 lalu.

Hal itu disampaikan tim kuasa hukum Jessica pada sidang perdana di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (15/6/2016) pagi.

"Sekarang ini telah telanjur tercipta opini seakan-akan Jessica-lah pelaku sesungguhnya," kata salah satu kuasa hukum, Sordame Purba, kepada majelis hakim di tengah persidangan.

Sordame menjelaskan, awal mula opini yang mengarahkan Jessica sebagai pembunuh Mirna terbentuk melalui sejumlah pemberitaan dengan menyertakan bukti-bukti yang tidak pernah ada, yakni soal Jessica yang menaruh sianida ke dalam kopi milik Mirna.

Selain itu, penyidik juga mengarahkan kasus ini di luar fakta-fakta yang tidak berkaitan, yakni mengenai kehidupan Jessica selama berada di Australia. (Baca: Begini Ekspresi Jessica pada Sidang Perdananya)

"Telah disebarkan info di luar fakta-fakta yang sebenarnya, yaitu berupa rekam jejak Jessica selama di Australia, di mana di sana Jessica pernah melakukan pelanggaran lalu lintas, yakni menabrak tembok dan tentu dengan hukum Australia, dia harus melalui pengadilan untuk ganti rugi," tutur Sordame.

Atas dasar eksepsi itu, tim kuasa hukum meminta agar dapat melihat kejanggalan-kejanggalan yang telah dipaparkan dan dapat membatalkan dakwaan serta membebaskan Jessica dengan menyatakan Jessica tidak bersalah.

Sidang akan dilanjutkan pada Selasa (21/6/2016) mendatang dengan agenda mendengarkan tanggapan jaksa penuntut umum atas eksepsi kuasa hukum Jessica. (Baca: "Timeline" Kasus Pembunuhan Mirna hingga Sidang Perdana Jessica)

Kompas TV Jessica Diperlakukan Layaknya Tahanan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com