Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelola TPST Bantargebang, Pemprov DKI Hemat Anggaran hingga 40 Persen

Kompas.com - 24/07/2016, 13:44 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, swakelola yang dilakukan Dinas Kebersihan atas Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang di Bekasi, akan menghemat anggaran Pemprov DKI.

Hal itu jika dibandingkan saat Pemprov DKI menunjuk PT Godang Tua Jaya (GTJ) dan Navigat Organic Energy Indonesia (NOEI) menjadi pengelola Bantargebang.

Isnawa menjelaskan, dalam setahun, Pemprov DKI membayar PT GTJ sebesar Rp 350 miliar untuk tipping fee pengelolaan TPST Bantargebang. Pembayaran itu dihitung berdasarkan tonase pengangkutan sampah yang dilakukan PT GTJ.

Dengan swakelola yang dilakukan Dinas Kebersihan, penghematan anggaran Pemprov bisa mencapi 30 persen-40 persen.

"Yang pasti kami bayar tipping fee itu bisa Rp 350 miliar per tahun. Sekarang nggak ada lagi GTJ, jadi jelas lebih hemat anggaran, dan bisa kami alihkan ke berbagai keperluan," ujar Isnawa di TPST Bantargebang, Minggu (24/7/2016).

Dari penghematan anggaran, sejumlah program Dinas Kebersihan bisa dilaksanakan. Salah satunya anggaran operasional Dinas Kebersihan, hingga kompensasi kepada masyarakat sekitar Bantargebang atau biasa disebut community development.

Untuk community development ini, Dinas Kebersihan menganggarkan dana sebesar Rp 500.000 per tiga bulan untuk 18.000 kepala keluarga (KK), sebelumnya hanya Rp 300.000 untuk 15.000 KK.

Isnawa mengatakan, pihaknya masih menghitung rincian penggunaan anggaran itu, namun yang pasti dana itu akan disalurkan dalam bentuk bantuan langsung tunai mandiri (BLT), bantuan sosial, dan bantuan pembangunan fisik.

Di samping itu, untuk mengoptimalkan kinerja di TPST Bantargebang, Dinas Kebersihan berencana mengusulkan penambahan alat-alat berat.

"Selain itu, dengan swakelola perhitungannya jadi jelas, akuntabilitas dan transparansinya juga jelas," ujar Isnawa.

Dinas Kebersihan DKI Jakarta resmi mengirimkan surat pemutusan kontrak kepada dua pengelola Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, yakni PT Godang Tua Jaya (GTJ) dan Navigat Organic Energy Indonesia (NOEI). Surat tersebut dikirimkan pada Selasa (19/7/2016).

Kompas TV Dinas Kebersihan DKI Operasikan 11 Alat Berat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com