Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menunggu Pembuktian 15 Menit Krusial Saat Sianida Masuk ke dalam Kopi Mirna

Kompas.com - 10/08/2016, 08:28 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sidang kasus pembunuhan dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso berlanjut Rabu (10/8/2016) ini. Dalam sidang ini, rencananya jaksa penuntut umum (JPU) akan menghadirkan ahli digital forensik.

Ahli itu akan membedah rekaman closed circuit television (CCTV) Kafe Olivier, Grand Indonesia. Secara runut, pembedahan dimulai dari aktivitas Jessica datang, Wayan Mirna Salihin kejang-kejang hingga dibawa ke klinik lantai bawah Grand Indonesia.

Ahli juga akan memberkan 15 menit krusial yang diduga rentang pelaku memasukan sianida dalam es kopi vietnam Mirna. 15 menit krusial yakni antara 16.30 hingga 16.45.

Munculnya rentang itu berdasarkan uji coba dari Tim Laboratorium Toksikologi Forensik Polri. Pengujian menggunakan bahan dasar sama yakni sianida dan es kopi vietnam.

Ahli Toksikologi Forensik Mabes Polri, Kombes Nursamran Subandi, menjelaskan bahwa dalam pengujian, timnya tak berdasarkan CCTV. Sehingga hasilnya murni berdasar hasil pengujian. Dia mengaku tak tahu apa yang dilakukan Jessica di rentang waktu itu.

Sementara itu, JPU juga belum pernah memutarkan rekaman CCTV di rentang waktu itu. Sehingga, pembuktian hasil laboratorium dan CCTV pada rentang waktu itu belum terpecahkan.

Saat dikonfirmasi usai persidangan Jessica pada Rabu (3/8/2016), JPU Ardito Muwardi mengungkapkan bahwa dalam rekaman CCTV terlihat bahwa penyaji memegang kopi Mirna hingga pukul 16.26.

"Artinya mulai 16.26 kopi berada di tangan terdakwa. Kalau mengikuti persidangan berikutnya, itu tidak ada lagi yang melakukan interaksi pada kopi itu selain terdakwa," ujar Ardito di PN Jakarta Pusat.

Wayan Mirna Salihin meninggal setelah meminum kopi Vietnam yang dipesan oleh Jessica Kumala Wongso di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Rabu (6/1/2016). Jessica menjadi terdakwa kasus tersebut. JPU memberikan dakwaan tunggal terhadap Jessica yakni Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.

Kompas TV Sidang Kopi Bersianida Akan Digelar Besok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com