Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Buruknya Layanan Bagasi di T3 New Soekarno-Hatta, Ini Penjelasan AP II

Kompas.com - 15/08/2016, 15:29 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Sebagian besar penumpang mengaku belum puas dengan layanan bagasi di Terminal 3 New Bandara Soekarno-Hatta. Padahal, layanan bagasi dengan sistem bagasi otomatis atau baggage handling system (BHS) sebelumnya digadang-gadang sebagai salah satu keunggulan di terminal baru ini.

Menanggapi keluhan tersebut, Head of Corporate Secretary and Legal PT Angkasa Pura II Agus Haryadi mengaku masih mengidentifikasi apa saja kekurangan BHS. Dia juga memberikan gambaran kekurangan layanan bagasi seperti yang pernah terjadi di Bandara Heathrow, London, saat baru beroperasi.

"Sistem bagasi di terminal ini sebenarnya termasuk yang canggih, setara dengan bandara-bandara lain. Ini bukan untuk memaklumi kekurangan yang ada, tapi kalau kita bandingkan dengan Terminal 5 Heathrow, mereka sempat failed satu minggu sistem bagasinya," kata Agus kepada Kompas.com, Senin (15/8/2016).

Dampak dari gagalnya sistem pelayanan bagasi di Terminal 5 Heathrow disebut Agus sampai membuat koper-koper bertumpuk layaknya gunung. Meski belum mengalami kejadian seperti di Bandara Heathrow, Agus mengungkapkan, salah satu kelemahan di sistem bagasi Terminal 3 yaitu tidak bisa mendeteksi barang di bawah bobot lima kilogram.

KOMPAS.com/ANDRI DONNAL PUTERA Sejumlah penumpang tampak menunggu barang bawaannya di area baggage claim Terminal 3 New Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (15/8/2016). Layanan bagasi dengan sistem bagasi otomatis atau baggage handling system dikeluhkan sebagian besar penumpang.

Jika ada barang di bawah lima kilogram, akan masuk ke kategori suspect atau barang yang dianggap mencurigakan.

"Kalau koper besar, it's okay, enggak ada masalah. Kalau koper di bawah lima kilogram, antisipasinya kami pakai semacam baki yang didesain khusus buat nampung koper itu, supaya bisa kebaca di sistem," tutur Agus. (Baca: "Gila, Nunggu Bagasi di T3 New Soetta Sampai Sejam")

Selain itu, Agus juga mengakui kecepatan conveyor belt di tempat pengambilan bagasi terlalu kencang. Hal itu membuat barang penumpang jadi terbentur cukup keras ketika ada perpindahan alur barang sampai ke tempat pengambilan bagasi.

Pihaknya akan berkoordinasi dengan Garuda Indonesia untuk membahas penanganan kekurangan layanan bagasi di Terminal 3 New. Pembahasan dilakukan sembari identifikasi lanjutan jika ada kekurangan lain yang belum diketahui.

Kompas TV Sejumlah Gangguan di Terminal 3 Soetta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com