Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Pembuat Status "Satpol PP Pasang Spanduk Ahok-Djarot" Lakukan Fitnah

Kompas.com - 21/09/2016, 20:43 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Status di media sosial yang menyebut Satpol PP DKI memasang spanduk kampanye pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, disebut Basuki sebagai fitnah.

Ia menganggap pembuat status itu tengah melakukan kampanye hitam yang dinilainya tidak kreatif.

"Itu adalah black campaign yang pengecut dan tidak kreatif," kata Basuki atau Ahok di Kantor DPP Partai Nasdem, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (21/9/2016).

Menurut Ahok, spanduk yang di-posting adalah spanduk yang dicabut oleh Satpol PP atas instruksi Ahok. Pencopotan spanduk dilakukan pada Juni 2016.

"Juni 2016 ada orang pasang spanduk Ahok-Djarot. Lalu saya perintahkan dibuka. Lihat fotonya, itu lagi disobek," kata Ahok.

Ahok menyebutkan, ada pihak yang berusaha untuk memfitnahnya dengan memutarbalikan fakta.

"Jadi dibalikin seolah-olah dipasang. Kalau pasang kan nempel, orang ini disobek kok," kata dia.

Gambar yang beredar di media sosial itu memperlihatkan anggota Satpol PP DKI memegang spanduk bergambar wajah Ahok dan Djarot disertai tulisan "Sudah Teruji dan Terbukti".

Pada bawah gambar terdapat tulisan "Baru juga diumumkan 18 September 2016, belum resmi daftar dan jadwal kampanye, SUDAH LANGGAR ATURAN. Sejak kapan Satpol PP malah pasang spanduk kampanye? Biasanya Satpol PP itu tugasnya tertibkan dan turunkan spanduk kampanye yang langgar aturan keindahan kota. Mana Bawaslu/Panwaslu? Apa sudah disuap Ahok?"

Saat dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Satpol PP DKI Jupan Royter menyebutkan foto tersebut sebenarnya merupakan bagian dari kegiatan anggotanya saat melakukan penertiban spanduk berbau kegiatan politik. Spanduk Ahok-Djarot sendiri dipasang di sekitar Pengadilan Agama Jakarta Pusat.

"Ini aslinya, kami melakukan pencopotan, bukan pemasangan," kata Jupan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com