Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teman Ahok: Kan Tujuannya untuk Memenangkan Pak Ahok...

Kompas.com - 05/10/2016, 11:22 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komunitas relawan "Teman Ahok" memiliki tugas baru dalam rangka memenangkan bakal calon gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Meskipun, Teman Ahok, tidak termasuk dalam struktur tim pemenangan Ahok-Djarot.

"Kemarin, kenapa Teman Ahok minta tidak masuk struktur tim pemenangan, karena Teman Ahok ini penginnya kami lebih ke maintaining satu juta dukungan KTP. Jadi kami punya tugas khusus untuk menjaga itu (dukungan satu juta KTP) agar tetap solid," kata Juru Bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, kepada Kompas.com, Rabu (5/10/2016).

Dia menyebut, tugas untuk mengawal dan menjaga dukungan satu juta KTP sudah sangat spesifik. Sehingga, mereka memilih untuk tidak masuk ke dalam tim pemenangan Ahok-Djarot.

Teman Ahok merupakan komunitas relawan yang mengumpulkan satu juta data KTP agar dapat mengusung Ahok melalui jalur perseorangan pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Namun, pada akhirnya, Ahok diusung oleh empat partai politik, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Nasdem, Partai Hanura, dan Partai Golkar.

"Teman-teman di sini (Teman Ahok) harus saling melengkapi. Ada yang fungsinya misalnya menghimpun relawan dari mesin partai, ada yang spesialisasinya seperti Jasmev di media sosial, dan ada yang spesialisasinya kegiatan di lapangan, lebih ke partisipasi publik. Ya kami akan tetap menjaga itu," kata Amalia.

Dia mengatakan, anggota tim pemenangan Ahok-Djarot menyambut baik rencana Teman Ahok ini. Nantinya, kata Amalia, Teman Ahok bersama tim pemenangan Ahok-Djarot akan berjalan beriringan.

"Kan tujuannya untuk memenangkan Pak Ahok," kata Amalia.

Kompas TV Ahok Bentuk Posko Pemenangan Pilkada DKI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com