JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, menyampaikan permintaan maaf kepada berbagai pihak terkait kejadian aliran listrik di sejumlah sekolah yang mati. Permintaan maaf itu dia sampaikan ketika menjadi pemimpin apel peringatan Hari Guru Nasional di Kantor Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Jalan Gatot Subroto, Jumat (25/11/2016).
"Sebagai Plt Gubernur yang bertanggung jawab atas yang terjadi, saya mohon maaf kepada orangtua murid dan para murid atas kejadian matinya lampu listrik kemarin," ujar Sumarsono.
"Saya minta maaf dan berkomitmen ke depannya tidak akan terulang lagi," tambah dia.
Sebanyak 26 sekolah di wilayah Jakarta Timur menunggak tagihan listrik. Beberapa sekolah sempat mengalami pemutusan aliran listrik. Hal itu terjadi karena ada anggaran yang tidak ter-input pada APBD DKI 2016 dan baru dimasukan di APBD Perubahan DKI 2016.
Salah satu sekolah yang aliran listriknya diputus PLN adalah SMAN 48 di Pinang Ranti, Makasar, Jakarta Timur. Nilai tunggakan listrik sekolah itu mencapai Rp 118 juta.
Karena listrik mati, kegiatan belajar mengajar pun terganggu. Sejumlah peralatan sekolah yang beroperasi dengan menggunakan tenaga listrik jadi tidak berfungi.
(Baca: Pemprov DKI Cari Penyebab Tidak Masuknya Anggaran Listrik Sekolah dalam APBD )
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.