Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Dipadati Ratusan Ribu Pengguna, KRL Commuter Line Kini Sudah Normal

Kompas.com - 02/12/2016, 20:06 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah sebelumnya sempat padat oleh banyaknya massa peserta doa bersama, kondisi Stasiun Juanda dan Gondangdia, Jakarta Pusat dilaporkan sudah normal, Jumat (2/12/2016) petang.

"Saat ini situasi di sejumlah stasiun telah terpantau kembali normal," kata Vice President Komunikasi PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Eva Chairunisa melalui keterangan tertulis sekitar pukul 18.00 WIB.

Stasiun Juanda dan Gondangdia adalah dua stasiun yang lokasinya paling dekat dengan kawasan Monas, yang menjadi lokasi kegiatan doa bersama. Dua stasiun inilah yang terpantau paling banyak dituju peserta doa bersama yang datang dengan menggunakan kereta rel listrik commuter line.

Menurut Eva, volume penumpang di Stasiun Gondangdia dan Juanda pada hari ini mengalami peningkatan pesat dibanding hari biasa. Khusus Juanda, peningkatan dilaporkan bahkan mencapai empat kali lipat.

Data PT KCJ menyebutkan hingga pukul 18.00 WIB, tercatat jumlah penumpang di Stasiun Juanda mencapai 95.279 pengguna. Pada hari kerja biasa, jumlah penumpang di stasiun tersebut pada waktu yang sama hanya 26.737 pengguna.

Sedangkan di Stasiun Gondangdia, volume penumpang tercatat hingga 82.993 pengguna. Pada hari kerja biasa, jumlah penumpang di stasiun tersebut pada waktu yang sama hanya 47.523 penumpang.

"Selepas pukul 18.00 WIB, jumlah pengguna sudah tidak sepadat pada siang dan sore hari," jelas Eva. (Baca: Kekurangan Bus, Peserta Doa Bersama dari Bogor Beralih Naik KRL)

Eva menjelaskan adanya peningkatan penumpang mengharuskan PT KCJ mengoperasikan enam perjalanan kereta tambahan. Enam perjalanan tersebut masing-masing untuk relasi Jakarta Kota – Bogor dengan lima perjalanan, dan relasi Jakarta Kota – Bekasi dengan satu perjalanan.

Rangkaian kereta tambahan yang dioperasikan termasuk rangkaian kereta dengan formasi 12 dan 10 kereta.

"PT KCJ menghimbau kepada seluruh pengguna untuk tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan bersama dengan mematuhi seluruh aturan dan tata tertib di stasiun maupun KRL," pungkas Eva.

Kompas TV Ribuan Massa di Kawasan Monas Jakarta Berlangsung Damai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com