Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: "Gala Dinner", Cukong Saya Rakyat Jakarta yang Mendukung

Kompas.com - 11/12/2016, 06:01 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), berharap, kegiatan semacam gala dinner untuk mengumpulkan dana kampanye seperti yang dilakukan pihaknya bisa diikuti banyak orang.

"Saya kira ini suatu model baru yang kita harapkan nanti bisa diikuti orang lain," kata Ahok, usai acara gala dinner tersebut, Sabtu (10/12/2016) malam.

Ahok menyatakan, kegiatan gala dinner semacam ini model yang baik. Calon yang tidak punya uang dan butuh dana kampanye, tetap bisa melakukan kampanye karena mendapat bantuan dana dari rakyat.

Calon tersebut pun akhirnya tidak tersandera oleh kepentingan kelompok tertentu, karena dana yang digalang berasal dari seluruh lapisan sehingga hanya tunduk kepada rakyat.

Praktik ini, menurut Ahok, juga bentuk transparansi. Tim pemenangan Ahok-Djarot memang mengumumkan dana kampanye yang terkumpul ke publik.

"Nah, ini jadi transparan. Jadi kita tidak tergantung pada cukong manapun. Kita cukongnya semua rakyat Jakarta yang dukung. Tinggal kita tanggung jawab, (dan) juga kerjanya juga lebih enak," ujar Ahok.

Gala dinner, Sabtu malam, disebut berhasil mengumpulkan Rp 1,2 miliar, melebihi target Rp 1 miliar. Para peserta diklaim sebagian besar adalah warga Jakarta. Namun, ada pula warga asal luar kota yang rela datang sekeluarga untuk ikut acara ini.

(Baca juga: "Gala Dinner" Galang Dana Kampanye Ahok-Djarot Kumpulkan Rp 1,2 Miliar)

Untuk tarif tiket, VIP Rp 3 juta dan reguler Rp 2 juta. Uang yang terkumpul akan diserahkan relawan Koin Hoki ke tim Ahok-Djarot untuk dana kampanye pasangan nomor pemilihan dua tersebut.

(Baca juga: Mereka yang Sukarela "Menyumbang" Tenaga dan Materi untuk Ahok-Djarot)

 

Kompas TV Ahok: Supaya yang Kreatif, Bisa Punya Kesempatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tiang Besi di Cilodong Sudah Lama Keropos, Warga Khawatir Roboh

Tiang Besi di Cilodong Sudah Lama Keropos, Warga Khawatir Roboh

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya yang Setubuhi Anak Tirinya di Jakpus

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya yang Setubuhi Anak Tirinya di Jakpus

Megapolitan
Keyakinan Kuasa Hukum Vina, Percaya Pegi Perong yang Ditangkap Polisi adalah Sosok Pegi yang Asli...

Keyakinan Kuasa Hukum Vina, Percaya Pegi Perong yang Ditangkap Polisi adalah Sosok Pegi yang Asli...

Megapolitan
Tim Kuasa Hukum Keluarga Vina Akan Dampingi Linda Saat Diperiksa Polda Jabar

Tim Kuasa Hukum Keluarga Vina Akan Dampingi Linda Saat Diperiksa Polda Jabar

Megapolitan
3 ASN Ternate Beli Narkoba Rp 300.000 dari Seorang Perempuan

3 ASN Ternate Beli Narkoba Rp 300.000 dari Seorang Perempuan

Megapolitan
Komnas HAM Dorong Keluarga 'Vina Cirebon' Dapat 'Trauma Healing'

Komnas HAM Dorong Keluarga "Vina Cirebon" Dapat "Trauma Healing"

Megapolitan
Transjakarta Tambah Layanan Rute Stasiun Klender-Pulogadung via JIEP

Transjakarta Tambah Layanan Rute Stasiun Klender-Pulogadung via JIEP

Megapolitan
Anggota Komisi I DPR Ungkap Ada Pihak yang Mau Media Bisa Dikontrol

Anggota Komisi I DPR Ungkap Ada Pihak yang Mau Media Bisa Dikontrol

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba yang Dipakai Tiga ASN Ternate

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba yang Dipakai Tiga ASN Ternate

Megapolitan
Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali, Seorang Pria di Jakpus Jadi Tersangka

Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali, Seorang Pria di Jakpus Jadi Tersangka

Megapolitan
Tegaskan Tak Ada Bisnis Jual-Beli Kursi Sekolah, Disdik DKI: Tidak Ada 'Orang Dalam'

Tegaskan Tak Ada Bisnis Jual-Beli Kursi Sekolah, Disdik DKI: Tidak Ada "Orang Dalam"

Megapolitan
Warung Penjual Petasan di Rawamangun Terbakar, Diduga akibat Gas Bocor

Warung Penjual Petasan di Rawamangun Terbakar, Diduga akibat Gas Bocor

Megapolitan
Ahok Ditawari PDI-P Maju Pilkada Sumut ketimbang Jakarta, Pengamat: Kemungkinan karena Pernah Kalah di Pilkada DKI 2017

Ahok Ditawari PDI-P Maju Pilkada Sumut ketimbang Jakarta, Pengamat: Kemungkinan karena Pernah Kalah di Pilkada DKI 2017

Megapolitan
Mobil Terbakar di Parkiran Kampus Trisakti, Api Menyambar ke Gedung

Mobil Terbakar di Parkiran Kampus Trisakti, Api Menyambar ke Gedung

Megapolitan
PPDB SMA Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

PPDB SMA Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com