Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Advokat Cinta Tanah Air Siap Kawal Sidang Kasus Ahok

Kompas.com - 12/12/2016, 19:08 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bendahara Advokat Cinta Tanah Air (ACTA), Agustiar, mengatakan, pihaknya akan mengawal sidang perdana kasus dugaan penistaan agama yang menjerat calon gubernur DKI Jakakrta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Sidang ini dijadwalkan berlangsung pada Selasa (12/12/2016) di gedung bekas Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

(Baca juga: Polri Siapkan 3 Lapis Pengamanan Saat Sidang Kasus Ahok )

Agustiar menyebut akan ada beberapa perwakilan ACTA yang hadir dalam persidangan, mengingat sidang terbuka bagi pihak pelapor maupun tim penasehat hukum pelapor.

Adapun ACTA merupakan salah satu organisasi yang melaporkan Ahok atas dugaan penistaan agama.

"Kami akan terus mengawasi jalannya persidangan tersebut, agar sidang itu berjalan objektif sesuai dengan ketentuan yang berlaku," kata Agustiar di Mapolda Metro Jaya, Senin (12/12/2016).

Agustiar percaya, polisi akan mengamankan sidang dengan baik. Ia hanya berharap sidang tersebut tidak disiarkan secara langsung karena dampaknya kurang bagus bagi masyarakat.

"Di sini kan menyangkut isu sensitif di masyarakat agar persidangan tersebut nantinya akan beradu argumen antara JPU dan pengacara yang akan membela, dan nanti akan timbul pendapat-pendapat yang nantinya disalahtafsirkan oleh masyarakat. Jadi prinsipnya agar tidak disiarkan secara live, agar kondusif," tutur dia. 

"Masyarakat tetap tenang mengikuti sidang tersebut. Percayakan kepada pihak kejaksaan dan pengadilan untuk menangani masalah ini secara tuntas," sambung Agustiar.

(Baca juga: Begini Rekayasa Lalu Lintas yang Disiapkan Saat Sidang Ahok )

Kompas TV Kontroversi Siaran Langsung Sidang Penodaan Agama
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com