Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Korban Pembunuhan di Pulomas Tak Bisa Keluar Saat Disekap di Kamar Mandi?

Kompas.com - 28/12/2016, 08:55 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Kasus pembunuhan sadis di Pulomas, Jakarta Timur, menyebabkan enam korban tewas. Keenam orang tersebut diduga tewas lantaran kekurangan oksigen karena disekap bersama lima orang lainnya di dalam kamar mandi yang sempit.

Kamar mandi tempat disekapnya para korban hanya berukuran 1,5 meter x 1,5 meter persegi. Kesebelas orang tersebut disekap sejak Senin (26/12/2016) sore hingga Selasa (27/12/2016) pagi.

Akibatnya, enam orang tewas dan sisanya harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit.

Menurut keterangan Ketua RW 16, Abdul Gani, warga sempat kesulitan menolong para korban yang tersekap dalam kamar mandi di rumah milik Dodi Triono (59). Sebab, kondisi pintu kamar mandi terkunci dari luar dan gagangnya dirusak pelaku.

"(Pintunya dibuka) pakai linggis enggak bisa, pintunya tebal sekali, akhirnya pakai godam. Engsel (pintunya) diputusin," ujar Gani di depan rumah Dodi, di Jalan Pulomas Utara, Nomor 7A, Jakarta Timur, Selasa.

(Baca: Pintu Kayu dan Kloset Rompal, Saksi Bisu Pembunuhan Sadis di Pulomas)

Gani menambahkan, saat pintu kamar mandi tersebut telah didobrak. Dia kaget karena di dalamnya terdapat 11 orang yang posisinya bertumpuk.

"Sebelas orang korban semua ditumpuk di kamar mandi. (Posisinya) tengkurap yang hidup sama yang meninggal," ucap dia.

Sementara itu, warga lainnya yang ikut mendobrak pintu kamar mandi tersebut, bernama Luthfi, mengatakan, para korban yang saling bertumpukan di kamar mandi juga tergenang air.

Setelah warga berhasil membuka pintu kamar mandi itu, diketahui keran dalam posisi terbuka.

"Mereka (korban) semua terendam, airnya terus menyala. Kayak kolam ikan. Saya langsung angkat pindahkan ke ruang tengah," ujar Luthfi.

(Baca: Kronologi Pembunuhan Sadis di Pulomas)

Kronologi Pembunuhan Pulomas
Di dalam kamar mandi itu, lima penghuni rumah ditemukan sudah meninggal. Mereka adalah Dodi Triono (59), Diona Arika (16), Dianita Gemma (9), Amelia Callista (10) yang merupakan teman anak korban, serta Yanto.

Sementara itu, sopir Dodi lainnya yang bernama Tasrok (40) meninggal meski sempat dibawa ke rumah sakit. Ada pula korban selamat, yaitu Zanette Kalila (13) yang ditemukan masih hidup bersama Emi (41), Santi (22), dan Fitriani (23) serta Windy (23) yang merupakan pembantu rumah tangga.

"Waktu itu, pembantunya masih sempat ngomong Zanette hidup, tetapi langsung pingsan," ujarnya sambil mencontohkan gerakan si pembantu.

(Baca: Korban Penyekapan di Pulomas Beri Petunjuk soal Pelaku)

Kompas TV Korban Pembunuhan Sadis Miliki Sejumlah Mobil Mewah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Keluhkan Dampak Banjir, Warga Kebon Pala: Rumah Rusak dan Timbul Penyakit

Keluhkan Dampak Banjir, Warga Kebon Pala: Rumah Rusak dan Timbul Penyakit

Megapolitan
Tips Memilih Sapi Kurban yang Berkualitas, Bisa Lihat dari Mulut dan Kakinya

Tips Memilih Sapi Kurban yang Berkualitas, Bisa Lihat dari Mulut dan Kakinya

Megapolitan
Bisnis Hewan Kurban, Wakil Wali Kota Jakut Beri Sapinya Ampas Tahu agar Gemuk dan Berkualitas

Bisnis Hewan Kurban, Wakil Wali Kota Jakut Beri Sapinya Ampas Tahu agar Gemuk dan Berkualitas

Megapolitan
Ketika Warga Kebon Pala Jatinegara Harus Hidup Berdamai dengan Luapan Kali Ciliwung

Ketika Warga Kebon Pala Jatinegara Harus Hidup Berdamai dengan Luapan Kali Ciliwung

Megapolitan
Kisah Endang, Jemaah Haji yang Ditinggal Wafat Istri di Bandara Jeddah

Kisah Endang, Jemaah Haji yang Ditinggal Wafat Istri di Bandara Jeddah

Megapolitan
Banjir di Kebon Pala Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa-sisa Lumpur

Banjir di Kebon Pala Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa-sisa Lumpur

Megapolitan
Wakil Wali Kota Jakut Juaini Yusuf Cari Peruntungan Dagang Hewan Kurban

Wakil Wali Kota Jakut Juaini Yusuf Cari Peruntungan Dagang Hewan Kurban

Megapolitan
Dukung JakPro Beri Pekerjaan Penghuni Kampung Susun Bayam, Anggota DPRD DKI: Warga Perlu Penghasilan

Dukung JakPro Beri Pekerjaan Penghuni Kampung Susun Bayam, Anggota DPRD DKI: Warga Perlu Penghasilan

Megapolitan
JakPro Berjanji Akan Berikan Pekerjaan untuk Warga Kampung Susun Bayam

JakPro Berjanji Akan Berikan Pekerjaan untuk Warga Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Sejumlah Sopir Angkot Tanjung Priok Ingin Segera Gabung Jaklingko, Sudinhub Jakut: Belum Ada Kepastian

Sejumlah Sopir Angkot Tanjung Priok Ingin Segera Gabung Jaklingko, Sudinhub Jakut: Belum Ada Kepastian

Megapolitan
Terbentur Anggaran, Angkot Reguler di Jakut Belum Bisa Gabung JakLingko

Terbentur Anggaran, Angkot Reguler di Jakut Belum Bisa Gabung JakLingko

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Banjir Rendam Sejumlah Titik di Jakarta Imbas Luapan Kali Ciliwung

Banjir Rendam Sejumlah Titik di Jakarta Imbas Luapan Kali Ciliwung

Megapolitan
1 dari 2 Tersangka Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi 'Deka Reset' Ditangkap

1 dari 2 Tersangka Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi "Deka Reset" Ditangkap

Megapolitan
'Mayor' Terpilih Jadi Maskot Pilkada DKI Jakarta 2024

"Mayor" Terpilih Jadi Maskot Pilkada DKI Jakarta 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com