Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Polisi Hanya Menghadirkan Ius Pane dalam Pra-rekonstruksi Perampokan di Pulomas

Kompas.com - 06/01/2017, 15:36 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Polisi menggelar pra-rekonstruksi kasus perampokan disertai penyekapan di rumah Dodi Triono, Jalan Pulomas Utara, Jakarta Timur, Jumat (6/1/2017).

Dalam pra-rekonstruksi itu hanya tersangka Ius Pane yang dihadirkan.

"(Tersangka lain) ada di Rumah Sakit. Kalau mereka sakit tidak bisa dihadirkan. Kalau dihadirkan merepotkan semua," ujar Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Agung Budijono di lokasi, Jumat.

Adapun tersangka lainnya adalah Erwin Situmorang dan Alfins Bernius Sinaga. Erwin dan Alfins menjalani perawatan intensif di rumah sakit karena mengalami luka tembak di kakinya.

Polisi terpaksa menembak kaki kedua perampok itu karena melawan saat dibekuk.

Adapun satu tersangka lainnya, yakni Ramlan Butarbutar yang menjadi pemimpin komplotan tersebut tewas tertembak saat akan ditangkap.

Agung menjelaskan, peran tersangka yang tidak bisa hadir digantikan oleh personel polisi. Dalam pra-rekonstruksi tersebut, ada 72 adegan yang diperagakan dan para korban diperankan oleh polisi.

Adegan yang diperagakan di antaranya adalah saat para perampok baru datang ke rumah Dodi, menguras hartanya, menyekap 11 penghuni rumah di kamar mandi kecil dan meninggalkan rumah pengusaha properti tersebut.

"Pra-rekonstruksi ini kami melihat apa-apa kejadian yang sesungguhnya dengan bukti yang kami punya. Sinkron atau tidak, sudah sesuai belum, nanti ada masukan-masukan," ucap dia.

(Baca: Perampok di Pulomas Hanya Butuh 16 Menit untuk Merampok dan Menyekap)

Agung menyampaikan, jika hasil pra-rekonstruksi ini sesuai dengan alat-alat bukti yang dimiliki polisi, pihaknya akan segera menggelar rekonstruksi. Namun, waktunya belum dapat dipastikan.

"Kami ingin secepatnya rekonstruksi. Nanti kami lihat semua, memungkinkan atau tidak menghadirkan semua tersangka," kata Agung.

Penyekapan yang menewaskan enam orang di Pulomas tersebut diduga terjadi pada Senin (26/12/2016) sore.

Warga bersama polisi baru mengetahui peristiwa penyekapan tersebut pada Selasa pagi, atau keesokan harinya.

Korban yang meninggal dalam peristiwa itu adalah Dodi Triono (59) selaku pemilik rumah, dua anak Dodi bernama Diona Arika (16) dan Dianita Gemma (9), Amel yang merupakan teman dari anak Dodi, serta Yanto dan Tasrok yang merupakan sopir keluarga itu.

Adapun korban selamat bernama Zanette Kalila (13), yang merupakan anak Dodi. Korban lain yang selamat adalah Emi, Santi (22), Fitriani, dan Windy.

Kompas TV 72 Adegan Diperagakan Dalam Prarekonstruksi Perampokan Pulomas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com