Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perampok di Pulomas Hanya Butuh 16 Menit untuk Merampok dan Menyekap

Kompas.com - 06/01/2017, 12:29 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Para perampok rumah Dodi Triono (59) di Pulomas, Jakarta Timur, ternyata hanya memerlukan waktu 16 menit untuk menjalankan aksinya.

Dalam kurun waktu itu, perampok masuk ke rumah, menyekap para korban, menggasak harta benda, dan terakhir keluar dari rumah mewah tersebut.

"Total (para perampok) ada 16 menit untuk masuk ke rumah dan keluar dari rumah itu. Mereka masuk sekitar pukul 14.26 WIB dan keluar pukul 14.42 WIB," kata Kapolres Metro Jakarta Timur di tempat kejadian perkara, Pulomas, Jakarta Timur, Jumat (6/1/2017).

Kawanan perampok tersebut datang ke rumah Dodi dengan menumpangi mobil Suzuki Ertiga berwarna putih. Mobil tersebut merupakan mobil sewaan dan menggunakan pelat nomor palsu.

Pelaku yang turun pertama kali adalah Ius Pane. Ius turun dari kursi kanan belakang mobil tersebut. Kemudian, dia membuka pagar rumah Dodi yang tidak terkunci.

Ia masuk dengan santai dan menghampiri Tasro, sopir Dodi. Ius menodongkan sepucuk airsoft gun berbentuk pistol dan memaksa Tasro membuka railing door garasi.

Setelah melumpuhkan Yanto, Ramlan Butarbutar turun dari samping kemudi mobil. Dengan gaya jalan yang "khas", Ramlan masuk ke rumah nomor 7A itu dengan diikuti Erwin Situmorang.

Ramlan menenteng pistol air softgun dan Erwin menenteng sebilah golok saat masuk ke rumah tersebut untuk menghampiri Ius yang sudah menodongkan senjata api ke Tasro.

Selanjutnya, ketiganya menggelandang Tasro untuk memasuki ruang tengah rumah mewah tersebut. Di ruang tengah, mereka bertemu Santi yang datang dari arah kamar mandi.

Tak hanya Santi, putri Dodi, Gemma dan rekannya Amel, yang baru saja turun tangga terkejut melihat pembantu dan sopir mereka ditodong pistol. Ramlan dkk menyuruh mereka duduk di ruang tengah itu. Kemudian, mereka dipaksa masuk ke kamar mandi.

Setelah empat orang itu masuk ke kamar mandi, Ius berinisiatif naik ke lantai 2 rumah tersebut. Dia membuka satu per satu pintu kamar untuk mencari penghuni lainnya.

Di salah satu kamar, Ius menemukan Diona, lalu menyeretnya sambil menjambak dan memukuli kepalanya dengan pistol. Diona kemudian dimasukkan ke kamar mandi juga.

Dari kamar mandi tersebut, Ius memerintahkan Gemma untuk keluar lagi guna menunjukkan kamar ayahnya. Di kamar tidur Dodi, Ius menggasak uang Rp 1 juta.

Setelah mengambil uang, Ius kembali lagi ke lantai bawah. Tak lama berselang, sopir Dodi bernama Yanto masuk ke rumah menggunakan sepeda motor. Sambil merokok santai, Yanto tak menyadari ada perampokan di dalam rumah itu.

Melihat Yanto masuk ke rumah, Alfins yang sedianya menunggu dalam mobil pun turun. Sambil menenteng senjata api, Alfins menghampiri Yanto dan langsung menodongnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang



Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com