Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Puji Keberanian Widodo yang Dikeroyok 10 Orang

Kompas.com - 07/01/2017, 14:43 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, meminta Wakil Ketua Ranting PDI-P Jelambar, Widodo, untuk tidak takut meski telah menjadi korban pengeroyokan.

Djarot memuji Widodo karena berani berbeda pendapat hingga menjadi korban pengeroyokan.

"Selama kamu di jalan yang benar, enggak usah takut. Enggak apa-apa, ini ujian, jangan takut. Mereka yang takut sebetulnya. Hebat kamu," ujar Djarot kepada Widodo di RS Royal Taruma, Jakarta Barat, Sabtu (7/1/2017).

(Baca: Ini Video Pengakuan Widodo tentang 10 Orang Pengeroyoknya)

Djarot mengatakan, pelaku pengeroyokan terhadap Widodo tak akan mendapat simpati dari masyarakat.

"Orang itu malah simpati sama kamu. Kalau satu lawan satu okelah. Kalau dikeroyok bagaimana? Itu berarti mereka yang takut," ujat Djarot.

Pengeroyokan terhadap Widodo bermula ketika Djarot blusukan di kawasan Jelambar, Jakarta Barat, pada Jumat (6/1/2017) siang.

Ketika itu, sempat ada beberapa orang yang mencoba menghalangi Djarot blusukan di lokasi tersebut. Mereka mengucapkan kata "haram-haram" kepada Djarot.

Widodo mendampingi Djarot saat blusukan di lokasi itu. Widodo kemudian menyampaikan "enggak ada yang haram".

(Baca: Ahok Genggam Erat Tangan Widodo yang Terbaring di Rumah Sakit)

Malam harinya, Widodo dikeroyok oleh orang tersebut saat dia sedang berada di warung. Jumlah pengeroyoknya diperkirakan 10 orang.

Setelah babak belur, Widodo dijemput para pengurus PDI-P untuk membuat laporan ke Polsek Tanjung Duren. Sekarang, Widodo masih dirawat di RS Royal Taruma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com