Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agus-Sylvi dan Anies-Sandi Dinilai Gagal Manfaatkan Momentum Debat

Kompas.com - 19/01/2017, 16:26 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) Syamsuddin Haris menilai, pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno gagal memanfaatkan momentum debat pertama Pilkada DKI pada Jumat (13/1/2017).

Haris menuturkan, Agus-Sylvi dan Anies-Sandi gagal menyampaikan kebijakan alternatif dari kebijakan-kebijakan yang dijalankan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.

"Dua pasangan calon penantang, saya menilai gagal memanfaatkan momen debat kandidat untuk menambahkan kegiatan alternatif bagi warga Jakarta selain yang ditunjukkan petahana," ujar Haris.

Dia menyampaikan hal tersebut dalam diskusi bertajuk "Dinamika Pilgub Pasca-Debat Kandidat" di Gedung Widya Graha LIPI, Jalan Jendral Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (19/1/2017).

Menurut Haris, Agus-Sylvi dan Anies-Sandi seharusnya mampu menawarkan program-progran yang tidak dijalankan Ahok-Djarot selama memimpin Jakarta. Sebab, debat penting untuk menarik pemilih yang belum menentukan pilihan pertama (undecided voters).

"Hasil-hasil survei menunjukkan masih begitu tingginya pemilih yang belum menentukan pilihan. Itu mendekati 20 persen, cukup banyak walau angka ini tidak sama di setiap lembaga survei," kata dia.

Selain itu, debat penting untuk memastikan pemilih yang telah mendukung mereka tidak berpindah mendukung dan memilih kandidat lain. Debat juga merupakan momen untuk menunjukkan kelebihan pasangan calon dibandingkan penantang mereka.

Karena Agus-Sylvi dan Anies-Sandi gagal memanfaatkan momentum tersebut, Haris menilai Ahok-Djarot memenangkan debat pertama itu.

"Pemenang debat pertama, soal agenda kebijakan yang menang paslon dua (Ahok-Djarot). Soal penampilan lebih fasih nomor satu (Agus-Sylvi)," ucap Haris.

Anies-Sandi juga dinilai cukup baik dalam memutuskan hal yang penting bagi masa depan Jakarta.

Debat Pilkada DKI 2017 masih akan dilangsungkan dua kali lagi. Debat kedua akan digelar pada 27 Januari dan debat ketiga pada 10 Februari 2017.

Kompas TV Ahok: Seolah-olah Kami Ini Benci Orang Miskin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com