Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peminat Membeludak, Seleksi "Pasukan Oranye" Semakin Ketat

Kompas.com - 23/01/2017, 13:09 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pelamar petugas pemelihara prasarana dan sarana umum (PPSU) atau yang lebih dikenal sebagai "Pasukan Oranye" pada tahun ini ternyata mengalami peningkatan. Hal itu berdampak terhadap ketatnya seleksi penerimaan.

Hal itu diungkapkan seorang pasukan oranye dari Kelurahahan Jatinegara, Tijan (52). Ia menilai seleksi yang dilakukan pada tahun ini lebih ketat dibanding tahun lalu. Pembukaan seleksi penerimaan pasukan untuk tahun 2017 dilakukan pada Desember 2016.

"Kalau yang kemarin (tahun 2016) berkasnya masuk-masukin aja. Sekarang ada tes-tes segala macam," kata Tijan saat ditemui Kompas.com di Kelurahan Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, Senin (23/1/2017).

Kuota maksimal pasukan oranye di tiap kelurahan diketahui berjumlah 70 orang. Menurut pantauan Tijan, saat seleksi penerimaan tahun 2017, ia mengamati begitu banyak orang yang mengikuti seleksi.

Hal itu berbeda saat seleksi tahun 2016. Saat itu, ia menyebut jumlah orang yang mengikuti seleksi bahkan tak mencapai 70 orang.

"Karena enggak cukup, jadi tiap ada yang lamar dimasuk-masukin aja. Tesnya belum kayak yang sekarang," kata dia.

Tes yang dimaksudkan oleh Tijan adalah tes tertulis dan tes fisik. Ia menjelaskan tes tertulis dilakukan dengan cara mereka diminta mengisi soal dalam format pilihan ganda. Soalnya sendiri berisi seputar tentang kebersihan, selokan, dan perbaikan jalan.

Sedangkan pada tes fisik, ia menuturkan para pelamar diminta untuk turun langsung dalam kegiatan bersih-bersih lingkungan.

"Karena kita kan buat (bersihkan) sampah, jadi (tesnya) ngeruk sampah, angkut sampah. Bukan tes fisik lari-lari," tutur Tijan.

Sejumlah anggota pasukan oranye tahun 2016 asal Kelurahan Jatinegara sempat mendatangi Balai Kota pekan lalu. Mereka adalah anggota pasukan oranye yang tidak diperpanjang kontraknya karena tak lolos seleksi. (Baca: Dipecat Tanpa Penjelasan Setelah 20 Tahun Jadi PHL...)

Meningkat dua kali lipat

Sekretaris Kelurahahan Jatinegara Ani Kurniani membenarkan bahwa jumlah pelamar pasukan oranye di wilayahnya meningkat drastis. Ia menyebut jumlahnya bahkan mencapai 150 orang alias meningkat dua kali lipat lebih dibanding jumlah pelamar pada tahun 2016.

"Waktu itu (tahun 2016) waktu pertama-tama malah enggak nyampe 70 (orang)," kata Ani saat ditemui di Kantor Kelurahan Jatinegara.

Ani membantah ada permainan dalam proses penerimaan. Ia menyebut pelamar yang diterima adalah mereka yang dianggap memenuhi semua persyaratan, termasuk mampu menjawab tes tertulis dengan baik dan memiliki fisik yang prima.

Ia kemudian menjelaskan tahapan proses seleksi, dimulai dari penyerahan berkas. Pada tahap ini, pelamar diminta menyerahkan fotokopi KTP, fotocopy KK, surat keterangan sehat, surat keterangan catatan kepolisian, pas foto dan ijazah terakhir.

Setelah penerimaan berkas, pelamar yang berkasnya dinyatakan lengkap diminta untuk mengikuti tahapan tes.

"Dari situ terus ada tes tertulis. Setelah tes tertulis, tes wawancara. Setelah wawancara ada tes fisik. Dari situ nilainya diakumulasi. Tidak ada permaianan sama sekali," papar Ani.

Kompas TV Pasukan Oranye Bersih-Bersih Usai Doa Bersama
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com