Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Jakarta Pusat Targetkan 150.000 Surat Suara Terlipat Setiap Hari

Kompas.com - 24/01/2017, 11:33 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Pusat mulai melakukan penyortiran dan pelipatan surat suara di gudang logistik KPU Jakarta Pusat di Kelurahan Bungur, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, Selasa (24/1/2017). Ketua KPU Jakarta Pusat, Arif Bawono, mengatakan, pihaknya menargetkan 150.000 surat suara terlipat dalam satu hari.

"Satu dus itu satu pekerja. Kami ada 30 pekerja maka ada 150.000 surat suara yang sudah bisa diselesaikan dalam waktu hari ini," ujar Arif di gudang logistik KPU Jakarta Pusat.

Arif mengatakan, KPU Jakarta Pusat menerima 154 dus surat suara. Setiap dus berisi 5.000 surat suara. Adapun total surat suara yang diterima KPU Jakarta Pusat yakni 766.439, sejumlah DPT ditambah 2,5 persen surat suara tambahan.

KPU Jakarta Pusat menargetkan penyortiran dan pelipatan surat suara selesai dalam lima hari.

"Kami sebenarnya dalam waktu tujuh hari, tapi punya perkiraan lima hari selesai. Ada waktu dua hari untuk meng-cross check ulang hitungan surat suara per kelurahan, per TPS, per surat suara cadangan," kata dia.

Arif mengatakan, KPU Jakarta Pusat akan mulai mendistribusikan surat suara ke tiap kecamatan di Jakarta Pusat pada 2 Februari 2017. Di kecamatan, petugas KPU akan memasukkan surat suara dan alat kelengkapan TPS lainnya, seperti alat pencoblos dan tinta ke dalam kotak suara dan digembok.

"Setelah itu turun ke kelurahan di tanggal 12 Februari. Di tanggal 14 Februari KPPS akan mengambil kotak yang sudah tersegel untuk dipergunakan pada tanggal 15 Februari," kata Arif.

Penyortiran dan pelipatan surat suara di KPU Jakarta Pusat dimulai dengan acara simbolisasi pembukaan surat suara. Acara tersebut dihadiri Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede, Ketua Panwaslu Jakarta Pusat M Halman Muhdar, Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Asep Guntur Rahayu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com