Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Izinkan Pengusaha Otobus Jual Tiket di Luar Area Terminal Pulogebang

Kompas.com - 27/01/2017, 16:08 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan, Pemprov DKI mengizinkan pemilik otobus di wilayah Jakarta Timur untuk menjual tiket di luar Terminal Pulogebang.

Dalam rapat antara Pemprov DKI Kementerian Perhubungan, Ditlantas Polda Metro Jaya, dan Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta beberapa waktu lalu, disepakati mulai tanggal 28 Januari 2017, seluruh operasional bus di Jakarta Timur termasuk penjualan tiket, seluruhnya dialihkan ke Terminal Pulogebang.

Meski mengizinkan penjualan tiket di luar area Pulogebang, syarat bagi pemilih otobus ialah tidak menaikkan atau menurunkan penumpang di tempat penjualan tiket tersebut.

"Soal tiket penjualan ada yang minta dibolehkan tapi tidak menaikkan dan menurunkan penumpang. Beli tiket di level ini masih dalam toleransi kebijakan, tapi idealnya mereka pindah ke Pulogebang, Ini masih dibahas dulu," ujar Sumarsono di Jakarta Barat, Jumat (27/1/2017).

Persoalan terminal bayangan, Sumarsono menjelaskan bahwa Dinas Perhubungan DKI Jakarta masih terus melakukan penertiban di sepanjang kawasan menuju Terminal Pulogebang.

"28 Januari memang sudah diputuskan terakhir dan Dishub mulai seminggu lalu sudah kerja keras tidak hanya (penertiban) di Pulogadung tapi Rawamangun," ujar Sumarsono.

Pemindahan seluruh operasional otobus ke Terminal Pulogebang ditujukan agar Terminal Pulogebang menjadi satu-satunya pusat pergerakan transportasi di Jakarta Timur tujuan Jawa. Terminal ini dibangun sejak 2010 dengan anggaran sebesar Rp 450 miliar. (Baca: Upaya Dishub DKI agar Terminal Pulogebang Beroperasi Penuh)

Terminal Pulogebang memiliki luas 12,6 hektar (ha) di mana luas gedung yaitu 5,4 ha. Terminal ini memiliki empat bangunan, bangunan A digunakan untuk sopir dan awak bus, bangunan B untuk jalur keberangkatan.

Adapun gedung C digunakan untuk kedatangan bus AKAP. Sedangkan gedung D merupakan area keberangkatan dan kedatangan bus Transjakarta.

Kompas TV Terminal Bus Terbesar Se-Asia Tenggara Sepi Peminat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com