Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumarsono Yakin Tak Ada Lagi Pungli di Birokrasi DKI Level Tengah

Kompas.com - 03/02/2017, 20:15 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, meyakini praktik pungutan liar (pungli) sudah tidak ada lagi di birokrasi DKI Jakarta level menengah. Menurut dia, praktik pungli masih terjadi di level bawah.

"Saya yakin, setelah 3,5 bulan di sini sepertinya pungli untuk level pejabat menengah DKI Jakarta, insya Allah sudah 0 persen. Tetapi yang terjadi adalah di level bawah," ujar Sumarsono di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (3/2/2017).

Sumarsono yakin, para pejabat DKI akan mengingat pakta integritas yang sudah mereka tandatangani. Selain itu, tunjangan kinerja daerah (TKD) mereka juga sudah besar.

Menurut dia, pungli yang terjadi di level bawah biasanya ada di sektor pelayanan masyarakat.

"Justru di tingkat front line itu yang masih terjadi bahkan di level paling bawah. Termasuk soal parkir atau di tempat pemakaman umum," kata Sumarsono.

Ia menceritakan praktik pungutan liar yang terjadi di tingkat kelurahan beberapa waktu lalu. Oknum kelurahan meminta sejumlah uang kepada PHL saat perpanjangan kontrak.

"Hal yang seperti ini tidak bisa dimaklumi dan harus diberi sanksi tegas," ujar Sumarsono.

Ia baru saja melantik 37 perwakilan tim Unit Pemberantasan Pungutan Liar. Mereka mewakili 287 orang yang terdiri dari 43 orang di tingkat provinsi dan 244 orang di 6 wilayah Jakarta.

Tim itu merupakan gabungan dari unsur Kepolisian Daerah Metro Jaya, unsur Komando Daerah Militer Jaya, Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, Badan Intelijen Negara Daerah Provinsi DKI Jakarta, Ombudsman Perwakilan Provinsi DKI Jakarta, Pemprov DKI Jakarta.

Inspektur DKI Jakarta, Zainal, mengatakan tim itu akan memetakan titik rawan pungli di internal masing-masing instansi. Jika menemukan ada indikasi pungli, mereka akan bersama-sama melakukan pemeriksaan. Tim akan berkoordinasi dengan kepolisian jika diperlukan tindakan penangkapan.

"Kami memang mau mengupayakan dulu sosialisasi supaya bisa membangun budaya anti-pungli. Di tingkat kelurahan, kecamatan, akan kami kasih imbauan dan edaran, supaya semua jabatan menghindari pungli," kata Zainal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com