Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka yang Bagikan Makanan Gratis untuk Pendemo pada Sidang Ahok...

Kompas.com - 13/02/2017, 15:15 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Untuk 10 kalinya, Susi Kartikawati bersama ibu-ibu majelis taklim menyediakan makanan gratis bagi para anggota organisasi kemasyarakatan yang ikut dalam aksi kontra terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Susi dan ibu-ibu majelis taklim asal Pondok Kelapa, Jakarta Timur, itu mendirikan tenda dekat massa ormas yang berunjuk rasa di Jalan RM Harsono, Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (13/2/2017).

Tenda tersebut merupakan tempat Susi dan ibu-ibu lainnya membagikan makanan ringan dan minuman gratis. Ada kertas bertuliskan "gratis" yang tergantung di tenda tersebut.

Tendanya tak pernah sepi, selalu saja menarik minat mereka yang lewat untuk singgah mencicipi makanan. Hidangan ringan, seperti gorengan, lontong, ketan, dan kurma dibagikan di sana.

Ada pula minuman, seperti sirup, air madu, dan teh manis. Kepada awak media, termasuk Kompas.com, Susi mengatakan, dia sudah menjajakan makanan dan minuman gratis sejak pertama kali sidang Ahok.

(Baca juga: Saksi Ahli dalam Sidang Ahok Jelaskan Arti Kata "Aulia")

Warga biasa, selain massa kontra Ahok, juga boleh datang menikmati. Makanan dan minuman itu dikumpulkan dari ibu-ibu majelis taklim di Pondok Kelapa.

"Setiap minggu, kami bergantian dari Majelis Taklim Pondok Kelapa menyediakan makanan dan minuman ringan gratis," kata Susi, Senin (13/2/2017).

Makanan dan minuman ini berasal dari sumbangan ibu-ibu anggota majelis taklim di Pondok Kelapa.

Setiap anggota bebas menyumbang makanan atau minuman apa pun. Ada yang menyumbang sirup, air minum, atau teh celup satu kardus.

Tidak ada pengumpulan dalam bentuk biaya tunai.

"Enggak ada, kami enggak ada biaya, jadi tidak dalam bentuk uang," ujar Susi.

Makanan dan minuman yang disajikan dilihat dari mana yang paling diminati massa. Sebab, setiap pekan, saat membagikan makanan secara gratis, pihaknya selalu melakukan evaluasi.

Bagi-bagi makanan secara gratis ini juga tak hanya dilakukan saat sidang Ahok, tetapi juga pada aksi 411, doa bersama 212, dan aksi 112.

"Kami jaganya gantian bergilir," ujar Susi.

Ia mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dirinya dan ibu-ibu Majelis Taklim Pondok Kelapa dalam membela agama.

(Baca juga: Jalan di Depan Lokasi Sidang Ahok Ditutup, Massa Belum Terlihat)

Pihaknya juga menerima warga di luar majelis taklim yang datang ke tenda untuk menyumbang makanan atau minuman.

Namun, hal itu harus diperiksa asal-usul makanannya dan siapa penyumbangnya agar bisa dipertanggungjawabkan.

Rencananya, pihaknya akan hadir sampai sidang Ahok berakhir.

"Insya Allah akan berlangsung sampai selesai sidang ini," ujar Susi.

Kompas TV Ahok Jalani Sidang Ke-8 Dugaan Penodaan Agama
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com