Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taufik: Ahok Mimpi Kali Ya, Dipikir Dia yang Pilih Anggota DPRD DKI?

Kompas.com - 23/02/2017, 18:46 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik bingung dengan pemikiran Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Taufik mempertanyakan pernyataan Basuki atau Ahok dalam program Mata Najwa yang menyebut anggota Dewan yang memboikot rapat dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) tidak akan terpilih lagi pada Pemilihan Legislatif 2019.

"Ahok mimpi kali ya, dipikir dia yang pilih anggota DPRD? Kami itu yang pilih rakyat, bukan Ahok," ujar Taufik ketika dihubungi, Kamis (23/2/2017).

(Baca juga: Taufik: Ahok Juga Nanti Enggak Akan Terpilih Menjadi Gubernur)

Taufik mengatakan, seorang gubernur tidak ikut menentukan siapa yang akan terpilih menjadi anggota DPRD DKI.

Keputusan itu berasal dari pilihan rakyat Jakarta. Taufik pun menyindir Ahok. Jangan-jangan, kata dia, Ahok akan melakukan sesuatu agar partai pengusungnya menang jika ia terpilih menjadi gubernur.

"Dia bantuin partai pengusung dia kali," kata Taufik.

"Pak Ahok mesti sadar, anggota DPRD itu dipilih rakyat, bukan dipilih Ahok," ujar Taufik.

Tadi malam, Ahok berkomentar soal adanya empat fraksi di DPRD DKI yang memboikot rapat SKPD. Menurut dia, hal itu justru akan merugikan partai-partai tersebut.

"Nanti juga dihukum orang pas 2019 kok," ujar Ahok dalam program Mata Najwa, Rabu.

Pada 2019 nanti, akan ada pergelaran pemilihan legislatif. Ahok tidak tahu apakah nantinya dia akan terpilih kembali menjadi gubernur atau tidak.

Jika terpilih, dia yakin partai yang fraksinya melakukan aksi boikot tersebut tidak akan dipilih oleh banyak warga pada Pemilihan Legislatif 2019.

"Saya juga enggak tahu 2019 jadi gubernur atau tidak, tetapi kalau saya terpilih nih, dipercaya orang Jakarta, saya jaminlah itu partai, orang-orang itu, enggak ada lagi di DPRD," ujar Ahok.

(Baca juga: Ahok: Kalau Terpilih, Saya Jamin, Orang-orang Itu Tak Ada Lagi di DPRD)

Kompas TV DPRD DKI juga mempermasalahkan aktifnya Basuki Tjahaya Purnama sebagai Gubernur Jakarta. Sebanyak empat fraksi sepakat untuk tidak mengikuti rapat dalam pembahasan program kerja bermasa Pemprov Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com