Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Metro Jaya Ingin Manfaatkan Aset Sitaan untuk Berantas Narkoba

Kompas.com - 02/03/2017, 14:38 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan menyatakan keinginannya untuk memanfaatkan aset yang disita dari kasus kejahatan narkoba untuk biaya operasi pengungkapan kasus narkoba.

Iriawan mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta untuk mewujudkan wacana tersebut.

"Jadi kalau ada aset-aset yang bisa kami sita, harta negara, terus dikompensasi untuk kepentingan (pemberantasan) narkoba alangkah baiknya," ujar Iriawan, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (2/3/2017).

Iriawan mengaku memantau keputusan Badan Narkotika Nasional yang bisa mengalihkan hasil rampasan aset, seperti rumah elite di kawasan Pantai Mutiara milik gembong narkoba Pony Tjandra senilai Rp 27 miliar.

Iriawan kemudian memerintahkan Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta untuk menyampaikan rencana tersebut kepada Kejati DKI Jakarta.

"Setelah ini saya perintahkan Dirnarkoba, tadi ada Aspidum juga untuk kami komunikasikan tinggal mencontoh saja BNN kan, BNN sudah oke, pakai MoU. Jadi saya rasa tidak terlalu sulit," ucap Iriawan.

(Baca: Rumah Gembong Narkoba yang Dijadikan Markas BNN Bernilai Rp 27 Miliar)

Iriawan mengakui biaya operasional untuk penyelidikan kasus narkoba selama ini masih kurang dan bergantung pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), dana kontijensi, dan dana pemasukan dari Samsat.

Saat ini, Iriawan berharap pihaknya memiliki mesin pemusnah dan kapal untuk patroli. Mesin pemusnah yang digunakan di Mapolda Metro Jaya dipinjam dari BNN. Iriawan menjamin pihaknya akan memanfaatkan aset ini dengan baik dan bertanggung jawab.

"Uangnya kan masuk ke negara, jadi untuk beli apa jelas, beli ini ada keluar berapa, ada Perwabkunya (Pertanggungjawaban Keuangan)," ujar Iriawan.

(Baca: Kapolda Metro Jaya Kagumi Presiden Duterte dalam Berantas Narkoba)

Kompas TV Usai mati satu dari 10 pelaku narkoba dalam penangkapan di jalan Medan-Binjai, Sumatera Utara hari Rabu (3/2).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com