Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Fraksi PDI-P Sebut Ada TPS yang Didirikan di Rumah Warga

Kompas.com - 14/03/2017, 22:11 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI-P Gembong Warsono meminta agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta mengawasi lokasi tempat pemungutan suara (TPS) pada Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua.

Gembong mengatakan, pada putaran pertama Pilkada DKI 2017, ditemukan TPS yang berlokasi di dalam rumah warga.

Ada dua TPS di Kebayoran Utara yang dilaporkan sebagai TPS yang dibuka di salah satu rumah warga. Menurut Gembong, hal itu bisa mengganggu netralitas pada saat pemungutan suara.

"Saya enggak ingat jumlahnya, tetapi di Kebayoran Lama Utara ada. Di dalam rumah, di garasi. Bukan di halaman loh. Jelas menganggu netralitas. Psikologis kan diganggu, ini kan pertarungan ekspresi," ujar Gembong di Gedung DPRD DKI Jakarta, di Jakarta Pusat, Selasa (14/3/2017).

(Baca juga: Forkabi Akan Tempatkan Dua Anggota di Setiap TPS Saat Pencoblosan)

Secara terpisah, Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno mengatakan, pihaknya belum mendapatkan informasi mengenai hal tersebut.

Kemungkinan, lanjut Sumarno, pendirian TPS di dalam rumah karena tak ada lagi lahan yang bisa digunakan untuk pendirian TPS.

Sumarno mengatakan, tidak ada syarat khusus lokasi pendirian TPS. Hal yang pasti, kata dia, TPS harus mudah terjangkau dan diakses oleh warga.

"Dalam aturannya tidak ada ketentuan, yang ada TPS didirikan mendekati pemilih dan mudah diakses oleh warga," ujar Sumarno.

"Sepanjang ada tempat lain direkomendasikan di tempat yang lain jangan di rumah. Tapi bisa jadi kondisi di Jakarta banyak permukiman kumuh (menyulitkan lokasi TPS)," kata dia.

Adapun pencoblosan Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua akan berlangsung pada 19 April.

(Baca juga: Tak Ingin TPS di Pinggir Jalan, Warga Berlan Kirim Surat ke KPU DKI )

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com