JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi pastikan kasus tewasnya IJ (47) manajer JKT 48 karena bunuh diri. Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara yang dilakukan oleh penyidik Polres Tangerang Selatan.
"Kan sudah kami sampaikan, kami ada dokter, olah TKP kita cek ya bunuh diri," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Kamis (23/3/2017).
Argo belum dapat memastikan bahwa IJ bunuh diri karena ada tekanan pekerjaan. Pasalnya, pihak keluarga belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut.
"Istrinya menyampaikan kalau ini sudah takdir," ucap dia.
Baca: Bagaimana Mengenali dan Merespons Gelagat Bunuh Diri?
Argo menambahkan, jasad IJ tidak dilakukan otopsi atas permintaan pihak keluarga. Menurut dia, pihak keluarga sudah ikhlas melepas kepergian pria berusia 47 tahun itu.
"Keluarga ini tak menginginkan adanya otopsi. Kemudian, kita sebagai penyidik memberikan pengertian, tetapi ya mungkin budaya di Jepang sana atau bagaimana, tidak dilakukan otopsi. Kita juga sudah meminta diolah TKP, sudah dilakukan dan dipastikan bunuh diri," kata Argo.
Adapun IJ (47) ditemukan tewas dalam posisi tergantung tali di kamar mandi rumahnya, Perumahan River Park, Kelurahan Jurangmangu, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Selasa (21/3/2017) petang.
Pria warga negara Jepang ini pertama kali diketahui meninggal dunia oleh asisten rumah tangganya.
Baca: Kenali Tanda Seseorang Berniat Bunuh Diri dan Cara Mencegahnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.