Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serpong, dari Hutan Menjadi Kota Baru

Kompas.com - 03/04/2017, 19:00 WIB

Oleh: ROBERT ADHI KSP

Sebelum tahun 1989, Serpong hanya semak belukar dan hamparan hutan karet yang tidak produktif lagi. Nama Serpong disebut jika ada peringatan Pertempuran Lengkong setiap Januari dan pada saat Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) diresmikan tahun 1984.

Tahun 1986, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Jawa Barat (saat itu) Dr Ateng Syafrudin menyatakan, Serpong akan dikembangkan menjadi kawasan permukiman dan kota baru untuk menyangga beban Jakarta yang makin padat. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat membentuk konsorsium real estat yang diketuai Menteri Negara Urusan Perumahan Rakyat.

Sebelas real estat yang bergabung dalam Bumi Serpong Damai (BSD) membuat perencanaan bersama mengembangkan 6.000 hektar tanah menjadi permukiman baru, juga mengatasi masalah tak tersambungnya perencanaan antarpengembang dalam pembangunan jalan dan drainase.

Serpong sebelum 1989 merupakan hamparan hutan karet yang sangat luas. Kebun karet seluas 1.131 hektar yang tak produktif lagi milik PTP XI di wilayah ini lalu "dikorbankan" demi pembangunan Kota Mandiri Bumi Serpong Damai (BSD). Selain itu, semak belukar yang tak produktif di Kecamatan Serpong dan Legok, Kabupaten Tangerang, juga akan digunakan untuk kepentingan kota baru Serpong.

Pembangunan Bumi Serpong Damai dilakukan konsorsium PT BSD terdiri atas 11 perusahaan swasta dengan investasi Rp 3,2 triliun. PT BSD didirikan pada 16 Januari 1984 oleh konsorsium yang terdiri atas beberapa perusahaan yang tergabung dalam kelompok usaha Sinar Mas, Salim, Metropolitan, dan Pembangunan Jaya.

Pada 16 Januari 1989, Menteri Dalam Negeri Rudini meresmikan dimulainya pembangunan Kota Mandiri Bumi Serpong Damai. Saat itu Direksi PT BSD Eric Samola SH mengungkapkan, Kota Mandiri Bumi Serpong Damai dibangun di atas areal 6.000 hektar dengan fasilitas lengkap dan memenuhi kebutuhan warganya. Pada tahap pertama (1989-1996), dibangun 29.565 rumah terdiri dari 15.000 rumah kecil, 11.000 rumah menengah, dan sisanya rumah besar.

Perumahan pertama yang diresmikan awalnya rumah-rumah yang dibangun di Sektor 1 atau Griya Loka di Kelurahan Rawabuntu, Serpong. Rumah-rumah itu rumah tipe BTN dengan tipe paling kecil 21/60 seharga Rp 4,9 juta. Tipe di atasnya 27/90, tipe 36/120, dan tipe 45/145.

Saat itu banyak konsumen membatalkan pembelian karena tak percaya promosi BSD sebagai Kota Mandiri setelah melihat lokasi rumah yang dianggap "jauh ke mana-mana".

Warga yang akan ke bank pada awal BSD dibangun harus ke Kota Tangerang yang jaraknya 18 kilometer dari BSD.

Pada tahun itu, hanya ada satu jalan tol, yaitu Tol Kebon Jeruk- Merak yang menghubungkan BSD melalui Jalan Raya Serpong ke kawasan barat Jakarta. Juga ada satu jalur kereta dan stasiun- stasiun kecil. Akses utama lainnya menghubungkan BSD dengan kawasan selatan Jakarta melalui Lebak Bulus, Pondok Cabe, Pamulang, Serpong. Jalan Raya Serpong masih dua jalur dan sangat sepi.

"Waktu tempuh dari BSD ke pintu tol di Kebon Nanas yang berjarak 8 kilometer hanya 5-10 menit. Di atas pukul 17.00, hanya satu-dua kendaraan melintasi Jalan Raya Serpong," ujar Dhony Rahajoe, warga Serpong, yang juga Managing Director President Office Sinar Mas Land.

Setelah krisis moneter 1998, Sinar Mas membeli saham-saham lainnya dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dan menjadi pemilik mayoritas. Setelah itu, PT BSD menjadi perusahaan Tbk dan hingga saat ini sebagian sahamnya dimiliki masyarakat.

Saat ini, ada dua akses jalan tol, selain Tol Jakarta-Merak, juga Tol BSD-Ulujami-Lingkar Luar (JORR) yang menghubungkan BSD dengan sejumlah kawasan di Jakarta. Jalur kereta saat ini sudah jalur ganda dengan kondisi stasiun (Rawabuntu dan Serpong) yang sudah lebih baik. Jalan-jalan penghubung antara BSD dan Jakarta hidup 24 jam. Lalu lintas KRL Commuterline meningkat pesat. Saat ini akses di BSD sudah saling terkoneksi dilengkapi pedestrian dan halte- halte transportasi publik. Sinar Mas Land membangun stasiun intermoda di Cisauk.

Pada 1988-1990, jika warga mencari makanan, biasanya ke restoran padang atau warteg di pinggir Jalan Raya Serpong juga di pelosok kampung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com