Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Ahok-Djarot: Bazar Sembako Dilakukan Oknum Pakai Baju Kotak-kotak

Kompas.com - 16/04/2017, 21:38 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota tim advokasi pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, Ronny Talapessy, mengatakan, bazar sembako murah yang dilaporkan tim pemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno bukan dilakukan oleh tim pemenangan mereka.

Ronny mengatakan, bazar sembako tersebut dilakukan oleh oknum di luar tim pemenangan Ahok-Djarot.

"Itu oknum yang menggunakan baju kotak-kotak yang sengaja mencoba untuk mengatasnamakan tim pemenangan," ujar Ronny di Kantor Bawaslu DKI Jakarta, Sunter Agung, Minggu (16/4/2017) malam.

(baca: Ahok: Saya Enggak Suka Bagi-bagi Sembako, Apalagi Baksos)

Ronny mengatakan, tim pemenangan Ahok-Djarot tidak pernah mengadakan bazar murah yang mengarah pada politik uang.

Mereka bahkan akan melaporkan oknum-oknum tersebut ke Bawaslu DKI Jakarta.

"Tidak ada seperti itu dari kebijakan tim nomor dua mengenai bagi-bagi sembako," kata dia.

(baca: Tim Anies-Sandi Laporkan Tim Ahok-Djarot atas Dugaan Bazar Sembako)

Menurut Ronny, tim pemenangan Ahok-Djarot sudah mengecek hingga ke akar rumput mengenai bazar sembako murah tersebut.

Dia menyebut bazar murah tersebut sebagai bentuk kampanye hitam.

"Kami sudah cek. Ini fitnah, ini hoax, merupakan kampanye hitam juga," ucap Ronny.

(baca: Tim Anies-Sandi: Bagi Sembako, Tim Ahok-Djarot Diduga Berpolitik Uang)

Pada Minggu siang, tim Anies-Sandi melaporkan tim Ahok-Djarot ke Bawaslu DKI Jakarta karena diduga melakukan politik uang dengan menggelar bazar sembako di beberapa titik.

Bazar sembako tersebut dijual dengan harga miring, yakni dari Rp 50.000 menjadi hanya Rp 5.000.

Tim Anies-Sandi menyebut bazar sembako murah tersebut digelar secara masif, khususnya di wilayah Jakarta Timur yang menjadi basis suara pemilih Anies-Sandi.

Kompas TV Pilkada DKI 2017 Putaran Kedua Masuk Masa Tenang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com