Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koalisi Advokasi Kecam Cara Polisi Tangkap Komunitas "Gay"

Kompas.com - 22/05/2017, 13:56 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah lembaga bantuan hukum (LBH) yang tergabung dalam Koalisi Advokasi mengecam cara polisi saat menggerebek sebuah tempat yang diduga menawarkan jasa prostitusi untuk kaum gay di Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Minggu (21/5/2017) kemarin.

Baca juga: Polisi Gerebek Pesta Kaum Gay di Kelapa Gading

Pengacara publik dari LBH Jakarta, Pratiwi Febry menilai para terduga anggota komunitas gay yang ditangkap telah diperlakukan secara sewenang-wenang oleh polisi. Pratiwi menyayangkan tindakan polisi yang memotret anggota komunitas gay dalam kondisi tidak berbusana dan menyebarkan foto tersebut hingga viral baik melalui pesan singkat, media sosial, maupun pemberitaan.

"Tindakan tersebut adalah tindakan sewenang-wenang dan tidak manusiawi," kata Pratiwi melalui keterangan tertulisnya, Senin (22/5/2017).

Selain LBH Jakarta, koalisi advokasi juga terdiri atas LBH Masyarakat, LBH Pers, Institute for Criminal Justice Reform, Yayasan Bantuan Hukum Indonesia, dan Arus Pelangi.

Menurut Pratiwi, koalisi advokasi sudah mengirim seorang perwakilan advokat untuk pendampingan. Walau ia menyebutkan pihak kepolisian sempat menolak kehadiran perwakilan advokat itu.

"Kepolisian sempat menolak pendampingan dari salah seorang advokat perwakilan koalisi terhadap beberapa orang anggota komunitas gay yang kabarnya dibawa ke Kementerian," ujar Pratiwi.

Menurut Pratiwi, kepolisian mengenakan Pasal 36 Jo Pasal 10 UU No 4 th 2008 tentang Pornografi & Pasal 30 Jo Pasal 4 Ayat 2 tentang penyedia usaha pornografi terhadap para anggota komunitas gay yang digerebek. Ia menyebut penggerebekan dilakukan oleh Opsnal Jatanras dan Resmob Polres Jakarta Utara.

Setelah digerebek, para anggota komunitas gay ditangkap dan dibawa ke Polres Jakarta Utara dengan menggunakan bus Kopaja. Polisi menyita seluruh barang miliki korban untuk dijadikan alat bukti. 

"Sesampai di kepolisian, sejumlah korban digiring untuk dilakukan pemeriksaan. Tapi korban ditelanjangi dan dikonsentrasikan menjadi dua kelompok antara pengunjung dan staff, yang  berpindah dari satu ruang ke ruangan lain untuk alasan pemeriksaan tanpa mengenakan pakaian," kata Pratiwi.

Kaum gay adalah sebutan untuk kaum pria yang merasakan dorongan rangsangan seksual terhadap orang dengan jenis kelamin yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com