Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puisi untuk Ahok-Djarot, "Kenangkan Ingat, Lupakan Jangan"

Kompas.com - 14/06/2017, 10:20 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dengan wajah ekspresif, Isyabell Nurain (9) melafalkan kata demi kata puisi yang dibacanya.

Tangan kirinya memegang secarik kertas berisi rangkaian kata-kata itu. Sementara itu, tangan kanannya memegang mikrofon, memperkuat suaranya yang lantang.

Pada raut wajahnya tak tampak ketegangan meski ia berdiri di hadapan Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Ketua Tim Penggerak PKK DKI Jakarta Happy Farida, dan audiens lainnya.

Pada Selasa (13/6/2017) itu, Isyabell membacakan sebuah puisi berjudul "Kenangkan Ingat, Lupakan Jangan".

Siswi Kelas 3 SDN Sumur Batu 01 Pagi itu membacakan puisi yang menggambarkan sosok Djarot dan Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Gagasanmu walau kadang kontroversial namun sangat bermanfaat. Tutur katamu tegas dan lugas tetapi hatimu halus bagaikan kapas," demikian penggalan puisi yang dibacakan Isyabell di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan.

(Baca juga: Djarot Imbau Warga Tak Lakukan Takbir Keliling)

Puisi itu dibuat oleh pegawai PKB Kelurahan Sumur Batu Johana Matitaputy. Johana merupakan pembina di RPTRA Mutiara Sumur Batu, Jakarta Pusat, tempat Isyabell belajar dan bermain seusai pulang sekolah.

Johana mengatakan, puisi itu diciptakan sebagai bentuk apresiasi terhadap pemerintahan Ahok-Djarot.

"Karena memang berdua (Ahok-Djarot) ini kan dia tinggal sedikit waktu lagi selesai (menjabat). Makanya saya terinspirasi itu harus bikin buat mereka supaya terkenang. Kenangkan ingat, lupakan jangan," kata Johana kepada Kompas.com, Selasa.

Dengan adanya puisi tersebut, Johana berharap masyarakat, khususnya anak-anak yang dibimbingnya di RPTRA Mutiara Sumur Batu, bisa terus mengenang sosok Ahok-Djarot dan kepemimpinan mereka. Di mata Johana, Ahok-Djarot adalah sejarah.

"Kita ingat terus sampai kapan pun selama hidup kita karena mereka sudah berbuat banyak, bikin RPTRA buat semua. Lupakan jangan kalau bisa karena itu sejarah," ujarnya.

Tak hanya Isyabell yang berpuisi, Mezzaluna Azalikaa (11) juga unjuk gigi di hadapan Djarot. Siswi Kelas 4 SDN Sumur Batu 01 Pagi tersebut bercerita tentang manfaat dibangunnya RPTRA.

Tak hanya anak-anak, orangtua hingga warga lanjut usia juga turut memanfaatkan fungsi RPTRA.

"Dulu kami sepulang sekolah selalu bermain di jalanan dan kadang ke tempat yang jauh bersama teman-teman. Mau baca buku tidak ada tempat baca buku, tidak ada tempat dan sarana bermain yang nyaman dan enak. Dan pada akhirnya dibangunlah RPTRA yang bagus dan nyaman. Kami senang sekali," kata Luna bercerita.

Luna mengaku tidak grogi bercerita di hadapan Djarot. Sebab, dia sudah terbiasa tampil di depan publik.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com