JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota masyarakat peduli MRT Fatmawati, Lieus Sungkharisma, menyatakan bahwa sikap Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berbeda dibanding sebelum menjadi wakil gubernur. Ia pun menyatakan tak percaya Basuki telah menjalankan tugas sebagai wakil gubernur dengan baik.
Menurut Lieus, sebelum jadi wakil gubernur, Basuki berjanji akan membangun MRT dengan konsep bawah tanah. Namun, setelah menjadi wakil gubernur, Basuki ingin membangun MRT dengan konsep jalan layang.
"Saya enggak percaya dia menjalankan fungsi sebagai wagub yang baik, bahaya dong kita punya pimpinan kayak gini," ujar Lieus dalam acara buka puasa bersama di sebuah rumah makan, Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, Jumat (26/7/2013) malam. Pengacara Farhat Abas dan sejumlah anggota masyarakat peduli MRT Fatmawati juga hadir dalam acara itu.
"Dia kampanye awal waktu belum jadi (wagub), dia bilang MRT harus di bawah, sekarang dia di atas (jadi wagub). Ahok bukan orang bodoh, dia insinyur, mengerti dan wawasannya luas. Jadi jelas kita tolak pembangunan MRT di bawah."
"Saya pikir ya karena waktu itu Ahok itu kita undang ke Fatmawati pada saat calon, dia bawa ahli-ahli, dia paparkan MRT itu seharusnya subway. Itu kalau yang layang itu merusak. Saya kira semua marah, marah ketika dia jadi berbicara MRT harus layang," tutur Lieus.
Mengenai aksi penolakan MRT jalan layang yang dilakukan warga Fatmawati, Lieus menjelaskan bahwa warga hanya menagih janji Basuki saat kampanye dan tak bermuatan politik.
"Politis kita apa? Sekarang bayangkan saja, Fatmawati tidak lebar, tiba-tiba di tengah dipasangi MRT, jarak ruko enggak mungkin tiangnya dibangun di tengah. Sekarang pohon mau ditebangin satu-satu untuk pembangunan MRT, padahal menanam pohon itu puluhan tahun," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.