Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL Mengeluh, Jokowi Menjawab...

Kompas.com - 23/08/2013, 13:53 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kunjungan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ke Pasar Blok G Tanah Abang, Jumat (23/8/2013) siang, disambut dengan keluhan para pedagang kaki lima. Menanggapi itu, Jokowi menjawab satu per satu keluhan PKL tersebut.

PKL mengatakan, masih ada pedagang yang tak mendapatkan tempat di Blok G. Situasi itu disebabkan pedagang tidak segera mendaftarkan diri ketika Blok G dibuka bagi PKL.

"Saya tanya, 'Lah kenapa enggak daftar?' Dia bilang terlambat minta kios. Padahal, kan sudah saya sampaikan dari awal, kiosnya terbatas," ujar Joko.

Berdasarkan hitung-hitungan awalnya, ada 600 PKL yang berada di tepi jalan dan hendak masuk ke dalam 1.100 kios yang tersedia di dalam Blok G. Namun, seiring dengan proses pendaftaran dan verifikasi, jumlah PKL tiba-tiba membeludak. Rencana semula kios Blok G hanya diperuntukkan bagi PKL ber-KTP DKI, kemudian dibuka bagi PKL dari luar DKI. Meski demikian, Jokowi tetap memprioritaskan PKL yang menjadi warga resmi Jakarta.

"Ada memang satu-dua (tanpa KTP DKI), kita ikutkanlah. Nyatanya dia sudah berpuluh-puluh tahun jualan di sini. Tapi, ya tidak semuanya, ada seleksinya," kata Jokowi.

Jokowi menyebutkan, ada pula pedagang yang meminta agar pembayaran sewanya dimundurkan. Sebelum ini Jokowi berjanji menggratiskan biaya sewa kios selama enam bulan. "Ya sudah enggak apa-apa, asalkan bayar," ujarnya.

Ada juga seorang ibu-ibu mengadu bahwa dulu dia pernah menyewa kios di lantai tiga Blok G. Namun, lantaran sepi, ia menyewakannya ke pedagang lain dan memilih berjualan di lantai bawah. Sekarang, ibu tersebut meminta agar Jokowi mengembalikan kios tempatnya dulu.

"Ya, sama seperti kredit mobil. Sudah lima tahun enggak bayar, sekarang minta mobilnya lagi, ya sudah hilang. Enggak bisalah, daftar lagi," jawab Jokowi sambil disambut riuh rendah para pedagang lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com