Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga di Tanah Sengketa Waduk Ria Rio Diminta Pindah

Kompas.com - 24/10/2013, 16:07 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan kepala keluarga (KK) yang tinggal di atas lahan sengketa sekitar Waduk Ria Rio, Kampung Pedongkelan, Kelurahan Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, diminta segera mengosongkan lahan tersebut. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Timur mengumumkan pemberitahuan kedua kepada warga untuk membongkar rumah mereka.

Ketua RW 15 Kampung Pedongkelan Abdul Gofur mengatakan, pemberitahuan kedua itu ditujukan kepada warga yang tinggal di RT 02, 04, 05, 06, dan 07. Gofur mengatakan, lahan yang ditempati warga itu merupakan tanah sengketa antara ahli waris Adam Malik dan PT Pulomas Jaya.

"Sudah diberi SP II sejak hari Senin," kata Gofur saat ditemui di Pos RW 15, Kamis (24/10/2013).

Menurut Gofur, pemberitahuan itu ditempelkan di lokasi perusahaan tangki di samping pemukiman warga. Tidak ada pemberitahuan akan adanya penertiban bangunan melalui perwakilan warga setempat.

Gofur merasa kesal kepada petugas yang menempelkan surat pemberitahuan kedua (SP II) tersebut secara tiba-tiba tanpa melalui perwakilan warga. Dia menuturkan, waktu itu petugas penertiban datang dengan empat mobil, dua mobil patroli kota (patko) kepolisian, dan mobil Koramil.

"Ditempel di tangki. Apa pantas diberi SP II saja enggak ada pemberitahuan?" ujar Gofur.

Gofur mengatakan, ada sekitar 300 KK yang tinggal di atas lahan sengketa seluas 2,1 hektar itu. Lahan di sisi utara Waduk Ria Rio itu berbatasan langsung dengan Jalan Perintis Kemerdekaan.

Surat SP II kepada warga Waduk Ria Rio dikeluarkan oleh Satpol PP Jakarta Timur dengan tembusan ke beberapa pihak, di antaranya Gubernur DKI Jakarta dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Surat tersebut terkait surat dari PT Pulomas Jaya Nomor 16/PMJ/VI/2013 tanggal 13 Juni 2013 mengenai pemberitahuan kepada warga untuk mengosongkan dan membongkar bangunan. Bangunan yang dimaksud berada di atas aset Pemprov DKI di Waduk Ria Rio, Jalan Perintis Kemerdekaan (Kampung Pedongkelan) RT 02, 04, 05, 06, dan 07 RW 15.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com