Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Mau Penyerapan 97 Persen, Memangnya Jokowi Bandung Bondowoso"

Kompas.com - 30/10/2013, 08:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com —Minimnya penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta hingga akhir Oktober ini mendapat kritikan keras dari kalangan legislatif. Anggota Komisi C (keuangan) DPRD DKI Jakarta, Ahmad Husin Alaydrus, mempertanyakan penyerapan yang bahkan belum juga mencapai 50 persen.

"Masa sudah mau November begini masih kurang dari setengah penyerapan? Apa saja yang sudah dikerjakan? Jangan-jangan baru buat bayar gaji, tunjangan sama TALI (Telepon Air Listrik dan Internet)," ujar politisi Demokrat ini, di gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (29/10/2013).

Menurut Alaydrus, penyerapan rendah ini sangat tidak wajar. Ia meminta ada evaluasi yang jelas dari Gubernur DKI kepada anak buahnya. Alaydrus menilai tidak mungkin penyerapan pada Desember mendatang mencapai 90 persen atau lebih.

"Gubernur Jokowi bilang maunya 97 persen, tapi kalau melihat seperti sekarang ya tidak mungkin, memangnya Bandung Bondowoso. Saya bisa pastikan SiLPA (Sisa Lebih Perhitungan Anggaran) pasti besar," ujarnya mengutip cerita legenda Bandung Bondowoso yang mampu membuat Candi Prambanan dalan satu malam saja.

Kemarin, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengumpulkan seluruh perangkat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI untuk mengevaluasi pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2013. Hingga kemarin, penyerapan anggaran hanya mencapai angka 42,42 persen dari total APBD 2013 senilai RP 50 triliun lebih.

"Penyerapan tersebut lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya di periode yang sama, yakni 59,18 persen. Artinya tertinggal sekitar 13,76 persen," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan, SKPD besar seperti Dinas Pekerjaan Umum (PU), Dinas Pertamanan dan Pemakaman, Dinas Perhubungan, Dinas Perumahan Permukiman dan Gedung Pemda, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana, Dinas Kelautan dan Pertanian, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, serta dinas Olahraga dan Pemuda adalah dinas dengan penyerapan yang rendah.

Ia meminta seluruh SKPD bersinergi menggunakan sisa waktu dua bulan ini agar percepatan penyerapan anggaran dapat dilakukan. Untuk kegiatan yang baru dianggarkan dalam APBD-Perubahan 2013, Jokowi minta agar seluruh SKPD segera melakukan proses pelelangan.

Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Endang Widjajanti mengatakan, Dinas Kebersihan adalah SKPD yang penyerapannya bagus. "Dinas Kebersihan sudah di atas 60 persen," ujarnya.

Endang juga mempertanyakan Kemendagri karena cukup lama mengoreksi APBD Perubahan 2013. Selain itu, dalam proses lelang juga ada sanggahan-sanggahan dari peserta lelang yang tidak menang.

Akhirnya pekerjaan menumpuk di akhir tahun. Meski sekarang belum sampai 50 persen, Endang mengaku cukup optimistis penyerapan di akhir tahun mencapai 90 persen lebih. "Semua pemenang lelang masih bekerja, mereka baru menagih ketika pekerjaan selesai, jadi setelah dibayar, baru anggaran tercatat sebagai penyerapan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com