Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir Setengah Juta Warga Jakarta Jadi Pencandu Narkoba

Kompas.com - 23/11/2013, 13:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Hampir setengah juta penduduk Jakarta menjadi pecandu narkotika. Sebagian besar di antaranya adalah pengguna sabu dan ekstasi.

Demikian disampaikan oleh Asisten Sekretaris Daerah DKI Jakarta Bidang Kesejahteraan Masyarakat Bambang Sugiono dalam acara Puncak Lomba Kampung Bebas Narkoba di Auditorium GPO TVRI, Jakarta Pusat, Sabtu (23/11/2013). "Jumlah pencandu narkoba sampai September 2013 sebanyak 492.000-an orang atau sekitar 7 persen dari jumlah penduduk DKI Jakarta," kata Bambang.

Ia mengatakan, kondisi tersebut sangat memprihatinkan. Jumlah itu diperkirakan akan meningkat apabila semua pihak tidak sama-sama melakukan pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkoba (P4GN). Ia meminta agar warga mulai dari keluarga hingga lingkungan tempat tinggal ikut membantu penanganan masalah narkoba tersebut.

Bambang menyebutkan, dari ribuan kasus narkoba yang telah diungkap di wilayah Jakarta, telah disita jutaan butir dan gram narkoba. Jumlah terbesar adalah sabu dan ekstasi.

Berdasarkan program nasional P4GN, Pemerintah Provinsi DKI harus berupaya menurunkan angka pengguna narkoba sebesar 2,8 persen. Pencegahan dilakukan melalui advokasi dan sosialisasi media ataupun penyuluhan langsung kepada masyarakat.

"Untuk itu Badan Nasional Narkotika Provinsi DKI Jakarta bersama instansi terkait di lingkungan DKI Jakarta tidak bosan-bosan mengimbau segenap lapisan masyarakat tanpa kecuali untuk menumbuhkan serta berperan total terhadap pemberantasan narkoba," ujarnya.

Acara Puncak Kampung Bebas Narkoba DKI Jakarta ini dihadiri Kepala BNN Anang Iskandar, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Ronny Franky Sompie, dan sejumlah pejabat lain dari BNN lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com