Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengangkut Sampah Diwajibkan Beri Nomor Telepon kepada Jokowi

Kompas.com - 04/02/2014, 16:55 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Tahun ini, Pemprov DKI Jakarta berencana mengumpulkan data pengelola pengangkutan sampah. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, peraturan itu berlaku untuk pengangkut sampah milik DKI ataupun swasta.

Pengelola wajib menyetor data berupa nama perusahaan atau orang yang bertanggung jawab atas sampah, lengkap dengan nomor teleponnya. Dengan begitu, ketika terlihat sampah berserakan di jalan dan belum diangkut, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ataupun dirinya bisa langsung menelepon si penanggung jawab untuk segera membersihkan dan mengangkut sampah tersebut.

"Kalau Pak Gubernur lagi blusukan, melihat jalanan kotor, bisa langsung ngecek di komputer siapa nama penanggung jawab. Dia bisa langsung telepon, deh," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (4/2/2014).

Upaya itu sebagai langkah alternatif Pemprov DKI ketika usulan pengadaan 200 truk sampah ditolak DPRD DKI Jakarta. Padahal, keberadaan truk sampah baru dibutuhkan warga Jakarta.

Meski ditolak, Basuki tidak akan menyerahkan pengadaan truk sampah kepada swasta. Selain tidak bisa mengontrol secara langsung, pengelolaan sampah yang dilakukan swasta dinilai kurang bertanggung jawab. Seperti tidak diangkutnya sampah yang menumpuk dengan berbagai alasan.

Tiap hari, lanjut Basuki, DKI Jakarta menghasilkan sampah hingga 6.500 ton. Paling tidak, DKI membutuhkan 700 kendaraan pengangkut sampah. Sementara semua angkutan sampah kepemilikan Dinas Kebersihan DKI Jakarta telah berusia 10 tahun hingga 35 tahun ke atas.

Tahun lalu, DKI membeli truk sampah baru melalui sistem e-purchasing. Untuk membeli 92 truk sampah, DKI mengalokasikan anggaran Rp 46 miliar.

"Coba bayangkan dari 700 unit, kita baru bisa meremajakan 92 unit. Orang Bekasi juga kesal, kamu (warga Jakarta) masuk ke Bantargebang, truk-truk kita menjatuhkan sampah ke sana. Jadi, kita butuh peremajaan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Megapolitan
Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Megapolitan
Pria Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Identitas Korban Terungkap dari Buku Tabungan

Pria Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Identitas Korban Terungkap dari Buku Tabungan

Megapolitan
Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com