JAKARTA, KOMPAS.com - Bentrok antara dua kelompok massa di Gang Lontar Atas RT 02 RW 07, Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (6/2/2014) dini hari, juga melibatkan enam orang preman sewaan Tanah Abang. Bentrok itu mengakibatkan seorang dari kelompok penyerang tewas.
Kepala Kepolisian Sektor Metro Tanah Abang Ajun Komisaris Besar Kus Subiyantoro mengatakan, tawuran itu berawal dari senggolan motor antara empat orang penyerang dan dua orang warga Gang Lontar. Setelah itu, empat orang itu langsung dipukul dan dibacok menggunakan golok oleh penjual bensin eceran di lokasi kejadian.
"Setelah digebuki oleh massa warga Gang Lontar, empat kelompok penyerang langsung melarikan diri dan mencari bantuan dengan menyewa preman Tanah Abang untuk menghabisi pemilik bensin eceran, Hasan," ujar Kus saat dihubungi, Kamis (6/2/2014).
Kus mengatakan, sebelum menyewa enam orang preman Tanah Abang mereka juga sempat menenggak minuman keras terlebih dahulu. Adapun mereka membayar preman tersebut dengan biaya Rp 250.000 untuk menyerang pemilik warung bensin eceran tersebut.
Kus menuturkan, berdasarkan penuturan pedagang nasi goreng, Imam Adi Saputra, ada belasan pemuda yang membawa senjata tajam dan berjalan kaki saat melakukan penyerangan. Imam yang sedang berjualan langsung dibacok di bagian lehernya oleh pelaku penyerang. Padahal, dia tidak mengetahui penyebab tawuran tersebut.
Kelompok penyerang juga membakar warung bensin eceran yang mereka incar. Mereka juga merusak gerobak penjual pecel lele, nasi goreng, dan nasi bebek.
Akibat kejadian tersebut, seorang dari kelompok penyerang, yang hingga kini belum diketahui identitasnya, tewas dan dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk dilakukan otopsi. Adapun empat orang lain mengalami luka-luka. Korban luka bernama Ilham alias Owen (26), warga gang Baswan Kebon Kacang; Ubaidillah (27), warga Malimping, Imam Adi Saputra (26); pedagang nasi goreng asal Brebes; dan seorang yang belum diketahui identitasnya dan masih dirawat di RSUD Tarakan. Polisi masih melakukan penyelidikan dan memintai keterangan dari UB, salah satu tersangka dari kelompok penyerang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.