Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT JM Nyatakan Sanggup Selesaikan Proyek Monorel

Kompas.com - 21/02/2014, 13:11 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Jakarta Monorail John Aryananda menyatakan menyanggupi menyelesaikan proyek monorel.  PT JM telah melengkapi dan memenuhi keseluruhan persyaratan yang telah ditetapkan oleh Pemprov DKI Jakarta.

"Kami siap melaksanakan proyek monorel sesuai jadwal, tahun 2016 untuk green line dan 2017 untuk blue line," kata John, dalam konferensi pers yang digelar di Teluk Betung, Jakarta, Jumat (21/2/2014).

Hal itu, kata dia, tertuang dalam perjanjian kerjasama (PKS) Pemprov DKI Jakarta dengan PT JM. Jika tidak beroperasi, maka seluruh aset perusahaan akan menjadi milik Pemprov DKI Jakarta.

Persyaratan lain yang harus dipenuhi PT JM yakni menyetorkan dana jaminan ke Pemprov DKI Jakarta sebesar 5 persen nilai proyek. Adapun nilai proyek keseluruhan pembangunan megaproyek monorel ini mencapai Rp 15-16 triliun.

Proyek JM berlandaskan pada PKS tahun 2004 dilanjutkan kembali oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo melalui konsultasi dengan Bappenas. Pemprov DKI memberikan 15 butir persyaratan dokumen untuk mendukung tiga kemampuan, yakni finansial, teknis, legal administrasi.

John mengklaim PT JM telah menyerahkan seluruh persyaratan itu kepada Pemprov DKI pada 23 Agustus 2013 lalu. Pemprov DKI kemudian menyatakan PT JM telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan, namun diminta untuk melengkapi dokumen teknis dan administratif dalam jangka waktu 30 hari.

PT JM telah menyerahkan tiga macam dokumen kepada Pemprov DKI yang meliputi penyempurnaan dokumen teknis, penyempurnaan dokumen administratif, dan dokumen initial business plan melalui surat nomor 156/JM-JA/O-L/XI/2013 pada (9/11/2013).

"Jadi, secara singkat, dokumen yang telah wajib kita serahkan kepada DKI, semuanya sudah diserahkan," kata John.

Untuk pembayaran tiang pancang monorel yang mangkrak kepada PT Adhi Karya, PT JM masih menunggu audit oleh Badan Pengawasan dan Keuangan Pembangunan (BPKP). Menurut dia, pihak PT Adhi Karya telah melakukan penggelembungan harga tiang-tiang monorel yang harus mereka bayarkan. PT JM hanya perlu membayar sebesar Rp 135 miliar, sementara Adhi Karya meminta Rp 193 miliar.

Oleh karena itu, pihaknya menolak dikatakan berutang kepada PT Adhi Karya. "Kami mohon dukungan semua pihak selama proses pembangunan proyek transportasi massal monorel di Jakarta," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com