Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Beri Kelonggaran, Kesepakatan Monorel Molor Hingga Akhir Maret

Kompas.com - 28/02/2014, 19:19 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jakarta Monorail diberi kelonggaran untuk melengkapi syarat-syarat perjanjian kerja sama (PKS) kelanjutan pembangunan monorel dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hingga akhir Maret 2014. Waktu tersebut molor dari rencana sebelumnya yang jatuh pada akhir Februari 2014, tepat hari ini, Jumat (28/2/2014).

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, keputusan untuk memberi kelonggaran kepada PT JM diambil setelah ia mengadakan pertemuan dengan Asisten Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Sarwo Handayani. "Dia (PT JM) kan musti kasih business plan, financial plan, segala macam. Janji awal Maret. Kita baik hatilah kasih dia awal Maret. Kita musti pelajari lagi, berarti akhir Maret nih. Kalau akhir Maret dia tidak juga tanda tangan, kita putus," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Jumat sore.

Sementara itu, Sarwo Handayani menyatakan bahwa PT JM telah menyanggupi permintaan Basuki. Dalam permintaan tersebut, Basuki meminta agar PT JM sanggup menyelesaikan proyek pembangunan transportasi massal tersebut pada 2016. Jika tidak, maka seluruh aset pembangunan monorel akan diambil alih oleh Pemprov DKI.

"Prinsipnya sudah disepakati item per itemnya, termasuk garansi yang diminta Pak Wagub, tiga tahun enggak selesai akan diambil alih. Nah, PKS-nya sambil diramu, termasuk standar pelayanan minimalnya, kemudian teknis stasiunnya kaya apa ada di mana, itu lagi dibahas. Itu menjadi kesatuan yang tak bisa terpisahkan dalam PKS," kata wanita yang akrab disapa Yani tersebut.

Syarat-syarat PKS yang diminta oleh Pemprov DKI kepada PT JM mencakup aspek keuangan, kajian teknis, aspek legal, dan pelunasan pembayaran tiang oleh PT JM kepada kontraktor sebelumnya, PT Adhi Karya. Jika nanti pembangunannya telah selesai, maka monorel akan melayani dua jalur. Jalur hijau menghubungkan Kuningan-Gatot Subroto-SCBD-Senayan-Pejompongan-Kuningan dan ditargetkan akan beroperasi pada 2016. Jalur biru melayani rute Mal Taman Anggrek-Tomang-Cideng-Tanah Abang-Karet-Mal Ambassador-Tebet-Kampung Melayu dan ditargetkan akan beroperasi pada 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com