"Ya, harus lapor polisi kalau kaya gitu," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Jumat (14/3/2014).
Menurut informasi, pembagunan Kampung Deret Kalibatu Timur berhenti setelah uang muka senilai sebesar 40 persen dibawa kabur oleh pihak kontraktor.
Pria yang akrab disapa Ahok ini menjelaskan, Pemerintah Provinsi DKI tidak dapat berbuat banyak. Sebab, pemerintah tidak terlibat langsung dalam pembangunan. Karena itu, ia menyarankan agar ke depannya warga lebih selektif dalam memilih perusahaan kontraktor.
"Itu kan uang hibah, Dinas Perumahan pun tugasnya hanya mengawasi. Orang bangun rumah kan memang harus ada uang mukanya, terus kalau uang mukanya dibawa kabur gimana? Ya makanya harus mencari kontraktor yang bonafit," tukasnya.
Berdasarkan mekanisme pembangunan kampung deret yang diterapkan selama ini, uang pembangunan dari Pemprov DKI disalurkan langsung melalui seorang warga yang ditunjuk sebagai koordinator. Kemudian, uang tersebut dikelola sendiri oleh masyarakat.
Tak hanya dalam hal pengelolaan uang, warga juga diberi keleluasaan untuk menentukan sendiri rancangan bentuk Kampung Deret sesuai yang mereka inginkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.