Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilarang Berjualan di Tugu Monas, PKL Malah Semakin Liar

Kompas.com - 18/04/2014, 20:17 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Unit pengelola Monumen Nasional (Monas) gerah  dengan semakin liarnya para pedagang kaki lima (PKL) di area tugu Monas. Meski sudah berulang kali PKL digusur, mereka kembali lagi ke sekitar area tugu.

"Kita terus berupaya baik-baik dengan mereka (PKL) supaya tidak terjadi bentrok dan mengundang tanya orang di luar sana, tapi nyatanya kami malah balik dimarahi," ujar Rini Hariyani, Kepala Unit Pengelola Monas saat dihubungi, Jumat (18/4/2014).

Rini menyatakan tak ingin terjadi kekerasan dan menginginkan Monas bersih dari para PKL. Ia pun tak habis pikir dengan sikap para PKL semakin berani melawan pihak-pihak yang berusaha mengamankan Monas.

Pihak Monas sudah sering berkoordinasi dengan kepolisian dalam membersihkan area tugu dari PKL. Ketika ada polisi, PKL memilih mundur karena takut. Namun, setelah polisi tak lagi berjaga, PKL kembali masuk ke area tugu. 

Menurut Rini, para PKL sudah tidak ada takutnya lagi dengan pihak pengelola, Satpol PP, maupun Kepolisian.

Pengelola Monas mulai merasa kewalahan dengan segala upaya yang selalu diacuhkan PKL. Padahal, PKL telah diberikan tempat berjualan di lapangan IRTI Monas.

Rini menyatakan para PKL bisa memasuki area tugu karena melompati pagar teralis. Bahkan, kata Rini, mereka menyimpan beberapa benda seperti pisau, batu, atau senjata tajam lainnya di tempat dagangan yang dibawa.

Para PKL di Monas, kata Rini, adalah pelarian PKL dari Gambir, Senen, dan kawasan lain.

Dikonfirmasi di tempat berbeda, Kepala Seksi Pelayanan dan Pameran Monas Yulianti Dwi Retnani mengatakan pemberitahuan mengenai Perda No 8 Tahun 2007 Pasal 25 telah dipasang dari ruang bawah tanah loket Monas sampai ke tugu. Imbauan ini ditujukan untuk para pengunjung agar tidak membeli barang dagangan PKL. 

"Kita sudah tempel, jadi kalau pengunjung tidak membeli dagangan PKL, para PKL akan merasa rugi dan tidak berdagang di tugu Monas," ujar Yuli.

Selain itu, pemberitahuan ini juga dipasang di kereta wisata Monas. Namun, lanjut Yuli, para PKL melepas imbauan tersebut secara paksa.

Yuli mengatakan pihak pengelola Monas sudah melakukan tindakan dari mulai pelan sampai keras tapi upaya mereka semakin dilawan para PKL. Beberapa perkataan PKL dinilai sudah tidak sopan terhadap aparat keamanan dan pengelola Monas.

"Sudah minta bantuan Pol PP Jakarta Pusat. Mereka memang pedagang jagoan. Sudah diambil dagangannya tapi masih balik lagi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com