"Terkait pertanyaan tentang dugaan adanya kasus kedua, dapat kami sampaikan bahwa kami baru saja mendengar tentang informasi tersebut dari pemberitaan yang muncul," kata JIS melalui surat elektronik yang diterima Kompas.com, Kamis (24/4/2014).
Soal korban kedua ini, JIS menyatakan akan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya sampai menemukan gambaran pasti duduk perkara kasus dari korban kedua ini. JIS pun berjanji akan menghubungi pihak keluarga dari korban kedua.
Sebelumnya diberitakan, KPAI menginformasikan telah menerima satu lagi korban kekerasan seksual di JIS. Korban merupakan teman AK (6). Identitas korban kedua disembunyikan KPAI demi alasan keamanan.
Dari laporan tersebut, korban kedua mengaku mengalami kekerasan seksual tidak hanya di dalam toilet, tetapi juga di dalam ruang kelas. Korban mengaku, pelaku sudah melakukan tindakan itu berkali-kali.
"Saya shock mendengar laporan ini. Kami akan terus dorong pihak kepolisian untuk usut pelaku pelecehan ini," tutur Sekretaris KPAI Erlinda, Rabu (23/4/2014).
Sementara itu, JIS juga menolak berbicara tentang William James Vahey, mantan guru yang dinyatakan sebagai tersangka kasus paedofilia oleh Biro Investigasi Federal AS (FBI). Pihak berwenang JIS juga enggan berbicara mengenai proses rekrutmen guru. Menurut mereka, informasi itu tidak dapat diungkap hingga proses penyelidikan FBI selesai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.