Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stamina dan Harapan 6 Tahun Sastra Reboan

Kompas.com - 02/05/2014, 09:34 WIB
Bagi suatu komunitas sastra, mampu bertahan dalam jangka waktu tertentu, tak perlu panjang dari segi usia, membutuhkan suatu kerja yang tak ringan. Diperlukan kesabaran, kebersamaan dan kemampuan menepis kejenuhan.

Kerja itu tak terlepas dari adanya “stamina” dari pengelolanya, apalagi bagi suatu kegiatan yang secara rutin diadakan setiap bulannya, di hari kerja dan malam hari di ibukota yang identik dengan kemacetan melelahkan warganya. Namun, itu realitas yang harus dilakoni Sastra Reboan, panggung sastra yang dikelola oleh Paguyuban Sastra Rabu Malam (Pasar Malam) yang akan menjadi Yayasan Sastra Reboan.

Sastra Reboan telah berusia enam tahun, sejak pertama kali dipanggungkan di Warung Apresiasi (Wapres) Bulungan, Jakarta Selatan pada 30 April 2008 dan hingga kini tetap eksis di tempat yang sama. Usia yang melewati penuh warna, dan diperingati dalam acara yang sederhana dalam panggung sastra Rabu, 30 April 2014 lalu di Wapres, Bulungan.

Meski dalam suasana ulang tahun namun bukan tema itu yang diusung, melainkan “Kepedulian”. Ini tak lepas dari misi Sastra Reboan yang menjadi pintu bagi semua untuk mengenal sastra, dengan tetap dan harus peduli dengan apa yang terjadi di sekitar kehidupannya. April banyak hal diperingati, dari Kartini, kekerasan seksual pada anak seperti terjadi di Jakarta International School hingga berbagai hal yang tersaji di media.
“Tema yang menarik, seperti halnya apa yang tersaji malam ini. Saya berharap Sastra Reboan tetap eksis, dan tetap jadi wahana para penulis muda menemukan dirinya,”ujar Heru Nugroho, staf khusus Menpora yang sedari muda sudah menyukai sastra. Guru besar Fakultas ISIPOL Universitas Gajah Mada ini datang sebelum acara dimulai, dan bertahan hingga usai.

Di tengah ucapan selamat atas perjalanannya selama enam tahun, ada perenungan, harapan dan juga kritikan pada Sastra Reboan. Itu yang terekam dalam bincang seputar perjalanan Sastra Reboan bersama Johannes Sugianto, Ketua Sastra Reboan bersama Ken Zuraida yang dikenal luas sebagai aktris, sutradara dan produser teater Indonesia.Cerpenis Kurnia Effendi yang rajin datang di Sastra Reboan memandu dialog itu.

“Menjaga keberadaan sebuah komunitas tidaklah mudah. Sastra Reboan mampu bertahan selama enam tahun merupakan hal yang yang luar biasa. Ini menandakan ada “stamina” panjang dari para pengelolanya. Namun, hal ini merupakan tantangan seperti halnya komunitas ini harus berkembang dan melakukan regenerasi,”kata Ken Zuraida yang masih dalam keadaan sakit.

Usai acara, saat ditanya tentang komunitas yang diawaki oleh para penulis dan penggemar sastra, Ken Zuraida yang isteri almarhum WS Rendra mengatakan,”Bagiku, Sastra Reboan memasuki usia 6 tahun menandakan ada “stamina” panjang dari para pengelola dan pelaksana acara. Namun begitu masih harus dilakukan semacam pengembangan acara sastra bulanan ini, misalnya per tema, juga tak terlalu banyak warna agar bisa lebih fokus dan terasa dedikasi dan intergritasnya.

“Sastra Reboan, lanjutnya, Sastra Reboan, Bulungan, Rendra, Bengkel Teater saling kait-mengait,”tambahnya sambil mengenang tahun 2009 lalu saat pertama kali ia mendengar nama Sastra Reboan dari penyair Slamet Widodo yang mengajak WS Rendra untuk tampil di panggung itu.

“Sekarang saya di sini, dan sudah enam tahun usia komunitas ini. Luar biasa,”kata mbak Ida yang telah berteater selama 30 tahun dari daerah ke daerah dan sebagian besar kota di belahan dunia.

Tentang “stamina” yang memerlukan dana, Johannes Sugianto mengatakan bahwa selama ini Sastra Reboan bertahan dengan swadaya pengelolanya, dan mengadakan saweran dalam setiap even. “Saweran yang oleh Sapardi Djoko Damono pernah dikomentari sebagai sesuatu yang makin langka,”ujarnya.

Dalam bincang itu, juga muncul usulan dari Dodi Ahmad Fauzi, penyair agar Sastra Reboan tak hanya menyajikan panggung sastra saja tapi juga festival atau sayembara menulis puisi secara nasional. Hasilnya, selain dibukukan juga dilanjutkan dengan lomba baca puisi.

“Selain itu, saya mengharapkan adanya apresiasi dari penikmat Sastra Reboan untuk lebih apresiasi terhadap para penampil di panggung. Bukannya asyik berbicara saat pementasan berlangsung. Ini kritik buat kita semua,”kata Dodi yang juga pemimpin redaksi sebuah majalah seni.

Perayaan kecil kemudian tersaji dengan peniupan lilin kue ulang tahun oleh awak Satra Reboan, Ilenk Rembulan, Dorsey Silalahi dan Nina Yuliana. Beberapa pengelola lainnya seperti Dedy Tri Riyadi, Budhi Setyawan, Weni Suryandari, Setio Bardono, Sahlul Fuad dan Zay Lawanglangit (yang pulang lebih dulu)tidak bisa turut dalam acara ini karena terbelenggu pekerjaan dan kemacetan.
Pesona

Selain bincang ringan itu, acara yang dimulai agak terlambat setengah jam karena kemacetan menawan para pengisi acaranya diisi dengan penampilan ekspresif dan menawan dari artis ternama Cornelia Agatha, penulis beken Teguh Esha (yang karyanya “Ali Topan Anak Jalanan” sedang difilmkan kembali), pencipta lagu dan penyair Jodhi Yudono, cerpenis Ari MP Tamba serta pembacaan puisi dari beberapa penulis lainnya.

Acara dibuka dengan pembacaan puisi “Doa Petani” oleh Koi Khoiriyah, mahasiswa Jurusan Pertanian UIN Jakarta membaca puisi “Doa Petani”, dilanjutkan “Melawan Lupa” oleh Ririn Sefsani, aktivis perempuan. Sedangkan Air MP Tamba yang mengenang pertama kali tampil saat ulang tahun pertama Sastra Reboan, mengapresiasi Yoyik Lembayung dan Warung Apresiasi,membawakan puisi lamanya “Lekuk Perempuan”.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang Lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang Lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com