Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

26 Eks Warga Rusun Cakung Barat Ikuti Pengundian Ulang

Kompas.com - 02/05/2014, 17:53 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Puluhan warga rusun Cakung Barat yang unit tempat tinggalnya disegel pengelola mengikuti proses pengundian dan pengajuan ulang menempati rusun di Kantor Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI di Jati Baru, Jakarta Pusat, Jumat (2/5/2014). Penyegelan dilakukan lantaran mereka menetap di rusun, tetapi tidak berdasarkan jalur yang tepat.

"Hari ini dilakukan pengundian ulang di kantor Dinas Perumahan. Mereka ini warga rusun Cakung Barat yang sebelumnya disegel merah," kata Kepala Unit pengelola rusun wilayah III Jefyodya Julyan saat dihubungi Kompas.com, Jumat.

Ia menyatakan, pengundian dilakukan terhadap warga yang menempati 45 unit bangunan yang disegel beberapa waktu lalu. Dari angka itu, sebanyak 7 penyegelan di antaranya dibatalkan. Pasalnya, mereka ternyata tengah menunggu surat penempatan kembali yang sedang diproses.

"Istilahnya pada saat disegel merah, dia lagi keluar kota atau lagi pergi. Kemudian ada juga yang ternyata SP-nya lagi diproses jadi sedang menunggu," ujar Jefy.

Untuk itu, lanjutnya, sisa 38 warga lainnya harus mengikuti pengundian dan pengajuan ulang untuk menempati rusun. Namun, dari jumlah itu hanya 26 warga yang hadir mengikuti. Sisa 12 warga belum diketahui keterangannya.

"Mungkin yang lain kemungkinan tidak tahu, atau tidak mengajuan permohonan. Mungkin juga kemarin dia punya beberapa unit, lalu sekarang ketahuan, jadi tidak mau daftar lagi," ujar Jefy.

Proses permohonan pengajuan ini, lanjutnya, bukan merupakan tahapan final agar warga bisa memperoleh kembali unit yang sebelumnya disegel. Puluhan warga ini, kata Jefy, bisa saja gugur apabila ditemukan melakukan pelanggaran lainnya.

"Jadi setelah ini, ada masa satu minggu dulu untuk masa sanggah. Karena, bisa saja dalam seminggu ini, kemudian ada yang diprotes yang lain. Misalnya ada yang punya hunian di tempat lain, atau ada yang bilang dia itu calo. Jadi bisa kita gugurkan," ujar Jefy.

Ia menambahkan, akan dilakukan pengecekan pula pada kartu tanda penduduk (KTP) 26 warga tersebut. Ini juga bisa digugurkan, apabila KTP mereka tidak sesuai. "Jadi kita seleksi kelengkapannya, memenuhi syarat atau tidak. Bisa saja ada yang memalsukan KTP mereka," ujar Jefy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com