Dia mengatakan, dalam waktu dekat, korban akan memaparkan kesaksiannya kepada media. Namun, tentunya dengan tetap menjaga privasi korban.
Menurutnya, kesaksian korban selanjutnya ini mungkin akan menjadi gerbang pembuktian adanya tersangka lain di dalam sekolah. "(Kesaksian korban) bisa jadi bukti-bukti tambahan dan membuktikan bahwa ada dugaan tersangka lain, mungkin menjadi pengungkapan kasus," kata Erlinda.
"Tapi kami yakin kepolisian membutuhkan waktu untuk cek dan ricek fakta dan harus di-cross check dahulu," katanya lagi.
Erlinda tidak membantah bahwa kejahatan seksual yang terjadi di dalam lingkungan sekolah JIS dilakukan secara berkelompok. "Ada kelompok besar atau tidak, kita lihat. Yang pasti enam orang (tersangka) sebelumnya sudah berbentuk kelompok," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, salah seorang siswa TK JIS mengalami kejahatan seksual di dalam sekolah. Sejauh ini, polisi telah menetapkan enam tersangka, yang semuanya adalah petugas kebersihan sekolah. Namun, satu dari mereka meninggal dunia saat menjalani pemeriksaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.