Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Razia Pengemis di Kramatjati, 6 Orang Terindikasi Narkoba

Kompas.com - 25/06/2014, 17:18 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Enam dari belasan gelandangan dan anak punk yang terjaring razia di Kramatjati, Jakarta Timur, terindikasi positif menggunakan narkotika.

Konsuler HIV Puskesmas Kramatjati, Posma Ida Manalu mengatakan, selain pemeriksaan narkoba, pihaknya juga melakukan tes HIV terhadap mereka yang terjaring dalam razia tersebut.

"Hasilnya untuk HIV mereka semua negatif. Tetapi untuk napza-nya, ada enam orang yang terindikasi positif ganja," kata Posma, kepada wartawan, Rabu (25/6/2014).

Menurut Posma, yang terindikasi menggunakan narkoba bukan hanya anak punk, tetapi juga para pengemis, dan pedagang asongan.

Lebih lanjut, Posma mengatakan, untuk pemeriksaan HIV dilakukan lantaran wilayah Kramatjati merupakan salah satu daerah endemik HIV tertinggi. "Karena itu untuk populasi kunci seperti mereka harus diperiksa rutin," ujar Posma.

Ia mengatakan, pada razia sebelumnya ditemukan tiga orang anak punk yang mengidap HIV, bahkan salah satunya meninggal dunia. Korban meninggal adalah wanita yang terpapar virus HIV dari salah satu anak punk tersebut.

"Yang meninggal itu pasangan salah satunya. Yang dua masih hidup itu, memang pemakai narkoba melalui jarum suntik, inisialnya D (30) dan A (31). Dua orang ini tetap dalam pemantauan kita," terang Posma.

Sebelumnya, aparat gabungan Satpol PP, TNI dan kepolisian melakukan razia terhadap anak punk dan gelandangan di wilayah Kramatjati, Jakarta Timur. Mereka yang terjaring kemudian ditangkap dan didata oleh pihak kecamatan.

Sebanyak 13 orang terjaring dalam razia tersebut. Mereka rencananya akan dikirimkan ke Panti Binaan Sosial di Cipayung, Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com