Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL dan Asongan di Monas Marak Lagi

Kompas.com - 25/08/2014, 08:46 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Kondisi kawasan Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat, belum steril dari pedagang kaki lima (PKL). Puluhan PKL maupun pedagang asongan terlihat memadati setiap titik di kawasan itu.

Pantauan Warta Kota, Minggu (24/8/2014), pedagang bebas menjajakan barang dagangannya di kawasan itu, mulai dari pedagang mainan anak-anak, pedagang makanan dan minuman, arena bermain anak dari balon raksasa, hingga penyewaan sepeda motor mini.

Seorang warga Kedoya, Jakarta Barat, Solikin (37), berpendapat, kawasan Monas saat ini sangat berbeda. PKL yang bebas berjualan menyebabkan kondisi Monas terlihat kumuh dan kotor.

"Banyaknya PKL maupun pedagang asongan yang lalu lalang di kawasan Monas berdampak tidak nyamannya pengunjung. Jadi enggak nyaman dan semrawut," ungkap Sodikin kepada Warta Kota, Minggu.

Menurut Sodikin, meskipun tempat wisata ini terbilang murah, bukan berarti pengunjung tidak berhak menikmati Monas yang nyaman.

"Semrawut banget. Banyak pengunjung membuang sampah sembarangan," kata bapak tiga anak itu.

Warga lainnya, Yanto (35), mengungkapkan hal serupa. "Kawasan Monas sudah enggak terawat lagi. Rumput-rumput sudah banyak yang gundul," kata Yanto.

Menurut pria yang tinggal di Kota Bambu, Tanah Abang, Jakarta Pusat, tersebut, bebasnya PKL dan pedagang asongan masuk ke Monas membuat kawasan itu kumuh.

Sejauh ini, lanjut Yanto, ia melihat kawasan Monas belum melakukan perubahan yang berarti. "Buktinya masih banyak PKL yang mondar-mandir masuk kawasan Monas dan kotor akibat dipenuh sampah," ungkap Yanto.

Tak keberatan

Sodikin mengaku mendengar rencana pengelola kawasan Monas akan menerapkan harga tiket masuk (HTM) kawasan Monas sebesar Rp 5.000. "Sah-sah saja. Saya enggak keberatan. Namun, dengan catatan, pengelola kawasan Monas bisa menjamin pengunjung yang masuk akan nyaman," ujar Sodikin.

Menurut Sodikin, sebaiknya PKL atau pedagang asongan tetap diberi tempat, tetapi terpisah dengan lokasi wisata.

"Jadinya enggak acak-acakan. Sekarang ini pengunjung dan PKL berbaur menjadi satu. Ditambah arena bermain dan yang lainnya," kata Sodikin.

Namun, Yanto tidak berkeberatan jika untuk masuk kawasan Monas dia harus membayar Rp 5.000. "Asal pengunjung nyaman, saya yakin warga lainnya enggak keberatan," jelas dia.

Satpol PP siap

Diminta tanggapan secara terpisah, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso mengatakan, pihaknya menunggu instruksi dari Unit Pengelola (UP) Kawasan Monas untuk menertibkan PKL.

"Sekarang ini pengelolaan kawasan Monas sudah satu pintu. Meskipun demikian, kami selalu berkoordinasi dengan UP Kawasan Monas. Sebanyak 500 personel Satpol PP siap diturunkan untuk menertibkan PKL di kawasan Monas," ungkap Kukuh.

Selain personel Satpol PP, kata Kukuh, pihaknya juga melibatkan kepolisian dan TNI. Meskipun demikian, Kukuh mengaku belum mengetahui pasti kapan penertiban kawasan Monas akan dilaksanakan. "Prinsipnya kami siap membantu," ungkap Kukuh. (bin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com