Pantauan Warta Kota, Minggu (24/8/2014), pedagang bebas menjajakan barang dagangannya di kawasan itu, mulai dari pedagang mainan anak-anak, pedagang makanan dan minuman, arena bermain anak dari balon raksasa, hingga penyewaan sepeda motor mini.
Seorang warga Kedoya, Jakarta Barat, Solikin (37), berpendapat, kawasan Monas saat ini sangat berbeda. PKL yang bebas berjualan menyebabkan kondisi Monas terlihat kumuh dan kotor.
"Banyaknya PKL maupun pedagang asongan yang lalu lalang di kawasan Monas berdampak tidak nyamannya pengunjung. Jadi enggak nyaman dan semrawut," ungkap Sodikin kepada Warta Kota, Minggu.
Menurut Sodikin, meskipun tempat wisata ini terbilang murah, bukan berarti pengunjung tidak berhak menikmati Monas yang nyaman.
"Semrawut banget. Banyak pengunjung membuang sampah sembarangan," kata bapak tiga anak itu.
Warga lainnya, Yanto (35), mengungkapkan hal serupa. "Kawasan Monas sudah enggak terawat lagi. Rumput-rumput sudah banyak yang gundul," kata Yanto.
Menurut pria yang tinggal di Kota Bambu, Tanah Abang, Jakarta Pusat, tersebut, bebasnya PKL dan pedagang asongan masuk ke Monas membuat kawasan itu kumuh.
Sejauh ini, lanjut Yanto, ia melihat kawasan Monas belum melakukan perubahan yang berarti. "Buktinya masih banyak PKL yang mondar-mandir masuk kawasan Monas dan kotor akibat dipenuh sampah," ungkap Yanto.
Tak keberatan
Sodikin mengaku mendengar rencana pengelola kawasan Monas akan menerapkan harga tiket masuk (HTM) kawasan Monas sebesar Rp 5.000. "Sah-sah saja. Saya enggak keberatan. Namun, dengan catatan, pengelola kawasan Monas bisa menjamin pengunjung yang masuk akan nyaman," ujar Sodikin.
Menurut Sodikin, sebaiknya PKL atau pedagang asongan tetap diberi tempat, tetapi terpisah dengan lokasi wisata.
"Jadinya enggak acak-acakan. Sekarang ini pengunjung dan PKL berbaur menjadi satu. Ditambah arena bermain dan yang lainnya," kata Sodikin.
Namun, Yanto tidak berkeberatan jika untuk masuk kawasan Monas dia harus membayar Rp 5.000. "Asal pengunjung nyaman, saya yakin warga lainnya enggak keberatan," jelas dia.
Satpol PP siap
Diminta tanggapan secara terpisah, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso mengatakan, pihaknya menunggu instruksi dari Unit Pengelola (UP) Kawasan Monas untuk menertibkan PKL.
"Sekarang ini pengelolaan kawasan Monas sudah satu pintu. Meskipun demikian, kami selalu berkoordinasi dengan UP Kawasan Monas. Sebanyak 500 personel Satpol PP siap diturunkan untuk menertibkan PKL di kawasan Monas," ungkap Kukuh.
Selain personel Satpol PP, kata Kukuh, pihaknya juga melibatkan kepolisian dan TNI. Meskipun demikian, Kukuh mengaku belum mengetahui pasti kapan penertiban kawasan Monas akan dilaksanakan. "Prinsipnya kami siap membantu," ungkap Kukuh. (bin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.