Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nur Mahmudi: Lihat Anak Jalanan, Foto, Laporkan ke Kami!

Kompas.com - 29/08/2014, 16:53 WIB
Laila Rahmawati

Penulis


DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail mengakui masih banyaknya anak jalanan di Depok. Realitas tersebut tidak sejalan dengan misi Depok sebagai kota layak anak berdasarkan perda Kota Layak Anak yang disahkan pada 20 Desember 2013.

"Kalau lihat mereka, tolong difoto terus laporkan ke saya atau Depnaker. Jangan malah diekspos. Tahun lalu, kami sudah tangkap 200 anak berikut orangtuanya," kata Nur kepada Kompas.com, Jumat (29/8/2014).

Nur mengatakan, permasalahan ekonomi adalah penyebab anak-anak tersebut turun ke jalan untuk mencari nafkah, antara lain dengan mengamen di angkutan umum dan berjualan tisu. Oleh karena itu, Depnaker memberikan pelatihan kepada orang tua anak-anak tersebut untuk kemudian dipekerjakan di perusahaan garmen.

Dia menceritakan tentang seorang anak di Sindangrasa (Kecamatan Cimanggis, Depok) yang dipaksa ibunya jadi pemulung. Solusinya, kata dia, anak tersebut disuruh sekolah.

"Di sekolahnya itu, dia dijadiin direktur bank sampah. Seminggu sekali, hasil bank sampahnya bisa ia setorkan ke ibunya," tutur Nur.

Selain memberantas anak-anak yang mengamen, berdagang asongan, dan memulung, Nur juga ingin memperbanyak fasilitas anak untuk tumbuh kembang mereka.

"Memperbesar RTH (ruang terbuka hijau) dan area permainan anak-anak. Memperbanyak posyandu dan taman baca," kata Nur menyebutkan hal-hal yang perlu dibenahi dalam rangka mewujudkan kota layak anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com