JAKARTA, KOMPAS.com — Isak tangis dan uraian air mata tak lagi bisa dibendung Mariyati, saat mengetahui bahwa anak pertamanya, Putra Perdana Hermawan (12), meninggal dunia. Putra jatuh dari jendela kelas di lantai 4 di sekolahnya.
"Saya pikir anak saya kenapa, jatuh biasa di sekolah waktu lagi lari tersandung atau apa," tutur ayah Putra, Deddy Hermawan, terbata, saat dijumpai di RS Siaga, Jakarta Selatan, Jumat (10/10/2014).
"Saya pikir cuma lecet atau paling parah kakinya patah, saya enggak pikir kalau Putra jatuh sampai parah begitu dan meninggal," lanjut Deddy.
Deddy mengatakan, kabar soal anaknya itu disampaikan pihak sekolah ke telepon genggam istrinya. "Istri saya dapat SMS dari pihak sekolah, tetapi saya tidak langsung percaya soalnya takut penipuan," kata dia.
Untuk mengecek kebenaran informasi itu, Deddy pun menghubungi wali kelas Putra. Dari wali kelas ini, kabar yang didapat ternyata sama dengan pesan lewat telepon genggam itu.
Tanpa pikir panjang, Deddy dan Mariyati langsung berangkat ke rumah sakit. Begitu melihat kondisi Putra, Mariyati pun terguncang. Deddy menyebut, istrinya sempat jatuh pingsan.
"Dia berkali-kali shock dan tidak kuat ada di dalam ruangan (rumah sakit). Bapaknya Putra minta ibunya tunggu di luar sebentar," imbuh guru Olahraga Putra, Anggodo, saat dijumpai di SMP 163, Jakarta Selatan, Jumat. Dia adalah guru yang mengantarkan Putra ke rumah sakit.
Luka di tempurung
Begitu melihat anaknya terbaring di rumah sakit dengan penuh luka dan dibantu alat pernapasan, Deddy mengaku sudah tahu bahwa ia akan kehilangan putra pertamanya itu. "Saya bilang, sudah tipislah harapannya (hidup)," aku dia.
Akibat jatuh dari lantai empat, Putra mengalami luka parah di tempurung kepalanya. Benturan keras itu langsung mengenai jaringan otaknya.
Selain parahnya luka, Deddy mengutip keterangan para dokter di rumah sakit bahwa Putra juga kehabisan darah. Satu jam dirawat, Putra pun mengembuskan napas terakhir pada pukul 11.30 WIB. "Mungkin jalannya memang sudah begitu...," rapal Deddy lirih.
Sebelumnya diberitakan, Putra terjatuh dari lantai empat sekolahnya, diduga karena ketakutan setelah mendapat kabar razia telepon genggam. Polisi masih menyelidiki insiden ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.